TEMPO.CO, Jakarta - Jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru membaik, yakni berangsur normal mencapai 1.500 meter, yang dilaporkan pada Rabu, 9 September 2015, mulai pukul 05.00 sampai 09.00 WIB.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata, dalam pesan pendek yang diterima di Palembang, mengatakan membaiknya kondisi jarak pandang disebabkan oleh turunnya hujan lebat.
"Menurut informasi dari Manajer Operasi Bandara SSK II pagi tadi pukul 05.00 WIB, terjadi hujan lebat sehingga mereduksi intensitas kabut asap di Bandara SSK," katanya.
Barata mengatakan seluruh maskapai pada hari sebelumnya sudah mengajukan perubahan jadwal penerbangan pagi menjadi siang hari, sehingga belum ada aktivitas penerbangan untuk pagi ini.
Pada 8 September 2015, di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terjadi keterlambatan karena jangkauan pandangan 500 meter.
Penerbangan itu di antaranya Lion Air LNI 393, Garuda Indonesia GIA 171, Garuda Indobesia GIA 170/173, Lion Air LNI 388/389, dan Sriwijaya Air AWQ7581/7582.
Sementara itu, bandara yang masih terkena dampak paling parah adalah Banjamasin (50 meter) serta Palangkaraya, Muara Teweh, dan Pangkalan Bun (100 meter).
Selanjutnya Jambi (1.000 meter), Sampit (500 meter), Putusibau (1.500 meter), Sintang (1.500 meter), Samarinda (1.500), Muara Teweh (100 meter), Ketapang (500 meter), Malinau (3.000 meter), dan Long Apun (500 meter).
ANTARA