TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 2.390 ekor sapi impor asal Australia tiba di Indonesia pada Rabu, 2 September 2015. Namun sapi-sapi tersebut tidak otomatis langsung bisa digunakan untuk menstabilkan harga daging sapi di pasaran. "Dibutuhkan 14 hari lagi untuk dipotong karena harus ada pemulihan," kata Direktur Perum Bulog Fadzri Sentosa, Kamis, 3 September 2015.
Saat ini Bulog masih mengamati harga daging sapi di pasaran. Ini untuk menentukan berapa harga jual daging sapi impor nantinya.
Bulog, kata Fadzri, menginginkan harga daging sapi di pasar bisa di bawah Rp 100 ribu per kilogram. Adapun harga daging sapi saat ini masih berkisar Rp 110-120 ribu per kilogram. "Tujuan kami adalah stabilisasi harga daging sapi, targetnya bisa di bawah Rp 100 ribu per kilogram."
Bulog mengimpor sapi asal Australia dengan kuota 50 ribu. Ini dilakukan pemerintah sebagai respons langkanya daging sapi dan serta tingginya harga di pasaran. Kedatangan sapi-sapi tersebut dilakukan secara bergelombang. Kedatangan pertama berjumlah 2.390 ekor pada Rabu kemarin. Fadzri mengatakan rata-rata bobot sapi tersebut mencapai 400 kilogram per ekor.
Dari bobot sapi hidup, hanya 35 persen yang akan menjadi daging. Artinya, kedatangan pertama sapi impor tersebut akan menghasilkan 334.600 kilogram daging. Daging tersebut akan dijual ke pasar untuk menstabilkan harga yang saat ini berada di atas Rp 100 ribu.
Rencananya, kedatangan kedua sapi impor akan dilakukan pada pekan besok. Selama September, jumlah sapi impor diperkirakan mencapai 7.100 ekor.
AMIRULLAH