Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejolak Ekonomi Picu Harga Obat Harus Segera Dinaikkan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Obat-obatan yang berhasil dikumpulkan oleh Omkarnathdi New Delhi, India, 8 Juli 2015. Omkarnath (79) mengumpulkan resep obat yang tidak terpakai dan mendistribusikannya untuk pasien tidak mampu yang membutuhkan obat-obatan. Ap/Saurabh Das
Obat-obatan yang berhasil dikumpulkan oleh Omkarnathdi New Delhi, India, 8 Juli 2015. Omkarnath (79) mengumpulkan resep obat yang tidak terpakai dan mendistribusikannya untuk pasien tidak mampu yang membutuhkan obat-obatan. Ap/Saurabh Das
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Phapros Tbk menyatakan harga obat harus segera dinaikkan pemerintah seiring penguatan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku obat.

Kenaikan biaya produksi konsekuensi logis dari gejolak ekonomi dipicu devaluasi yuan China alias Tiongkok. Bahan baku obat-obatan di Tanah Air masih sangat banyak yang diimpor, termasuk obat-obatan generik yang seharusnya bisa murah harganya. 

"Kami sudah melakukan diskusi dengan sejumlah pihak di antaranya gabungan perusahaan farmasi, BUMN, dan BUMN farmasi terkait kenaikan harga obat," kata Direktur Utama PT Phapros Tbk, Iswanto, di Semarang, Rabu, 2 September 2015.

Menurut dia, sebagai produsen yang memenuhi kebutuhan obat nasional terkait dengan kebijakan BPJS, PT Phapros keberatan dengan kenaikan harga bahan baku itu.

"Komponen bahan baku impor pada obat generik ini cukup tinggi, bahkan mencapai 65-70 persen dari seluruh komponen bahan baku yang digunakan," katanya.

Padahal, dari awal terjadinya penguatan dolar AS terhadap mata uang rupiah hingga saat ini sudah mencapai 25 persen.

Secara keseluruhan, total kebutuhan bahan baku impor dari India dan China sudah mencapai 95 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dikhawatirkan jika harga obat tidak segera dinaikkan kami menjadi tidak konsisten dalam menyuplai kebutuhan obat di satuan kerja terkait program BPJS di antaranya dinas kesehatan dan rumah sakit," katanya.

Mengenai tuntutan kenaikan itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan. Diharapkan, menteri kesehatan segera meninjau harga bahan baku dengan kondisi penguatan dolar AS yang sedang berjalan.

"Kami sudah mengusulkan besaran kenaikan tersebut antara 25-30 persen untuk seluruh jenis obat yang terkait dengan BPJS," katanya.

Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil rapat yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Secara regulasi, hasil dari rapat tersebut akan disampaikan kepada lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP).

"Selanjutnya, LKPP akan menyampaikan hasil tersebut kepada produsen obat termasuk PT Phapros," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

1 Agustus 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani saat menyampaikan pidato dalam rapat paripurna ke-17 masa persidangan V tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021. Rapat Paripurna tersebut beragendakan mendengarkan pidato ketua DPR RI dalam rangka pembukaan masa persidangan V tahun 2020-2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.


Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

27 November 2019

(ki-ka) Ketua BPOM RI Penny K Lukito, Ketua LPPOM MUI Lukmanul Hakim dan Ketua YLKI Tulus Abadi saat konferensi pers di gedung BPOM, Jakarta Pusat, 5 Februari 2018. BPOM menemukan adanya DNA babi dalam Viostin DS dan Enzyplex serta sekaligus mencabut peredaran produk tersebut dari pasaran. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

YLKI menilai rencana Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengambil alih perizinan obat tidak bakal mampu menurunkan harga obat.


Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

11 Januari 2018

Conor McGregor bercengkerama dengan Rita Ora dalam Fashion Award 2017 di London, akhir pekan lalu. (dailymail.co.uk)
Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

Bintang MMA dari UFC yang namanya sedang berkibar, Conor McGregor, dikabarkan sedang terlibat masalah dengan mafia Irlandia dan diancam untuk dibunuh.


Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

10 September 2016

Petugas kepolisian merilis barang bukti kasus obat kadaluarsa di Polda Metro Jaya, Jakarta, 5 September 2016. Polisi berhasil membongkar peredaran obat kedaluwarsa dan kosmetik palsu di salah satu toko obat yang beroperasi di wilayah Pramuka, Jakarta Timur yang dijual kembali ke pasaran dengan kemasan baru dan mengubah tahun kadaluwarsa obat.  M IQBAL ICHSAN/TEMPO
Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

IDI meminta pengawasan obat dan makanan diperketat.


Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

25 Mei 2016

Komisi Pengawas Persaingan Usaha. TEMPO/Amston Probel
Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

KPPU menggandeng UNDP agar masyarakat lebih mudah mengakses obat murah.


Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

9 Februari 2016

medicineworld.org
Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

Pelaku industri farmasi mempertanyakan akuntabilitas Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang membatalkan pemenang lelang obat


Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

8 Januari 2016

Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek, melakukan sidak alat pendeteksi virus Ebola di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 November 2014. Sidak tersebut dilakukan untuk memperketat masuknya virus ebola ke Indonesia melalui bandara dan pelabuhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

Menteri Nila Moeloek mengatakan, obat-obatan paten tertentu seperti obat kanker mahal karena masih dibuat perusahaan farmasi asing.


KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

15 Desember 2015

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi
KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

KPU menyebutkan harga obat di Indonesia termasuk salah satu yang termahal dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.


Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

15 Desember 2015

Pengunjung menghadiri pameran niaga industri farmasi
Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

KPPU mengusulkan pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menekan harga obat di Indonesia yang selama ini tergolong termahal di Asia Tenggara.


Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

13 November 2015

Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com
Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

Investigasi Tempo menemukan sebanyak 2.125 dokter diduga menerima suap hingga Rp 131 miliar dari perusahaan farmasi.