TEMPO.CO, Yogyakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat pembelian tiket pesawat melalui biro perjalanan wisata berkurang. Pengusaha Gema Haromas Tour and Travel, Ahmad Sugiyono, mengatakan sebagian pelancong menghemat duit karena merosotnya nilai tukar rupiah. Dia mencontohkan, mereka yang semula memesan tiket pesawat untuk dua orang, kini hanya membeli untuk satu orang.
Agen travel selama ini memperoleh komisi dari persentase penjualan tiket dari maskapai penerbangan. Uang setoran ke maskapai dalam bentuk rupiah sehingga risiko kerugian akibat pelemahan rupiah belum begitu terasa. Ahmad, yang juga pengurus Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) DIY, mengatakan telah mengecek di sistem online maskapai penerbangan. Harga promo tiket pesawat saat ini masih banyak. “Biasanya kalau dolar menguat, harga tiket pesawat promo hilang. Ini belum,” kata dia, Senin, 31 Agustus 2015.
Dia mengatakan menguatnya nilai dolar terhadap rupiah dipastikan berdampak terhadap maskapai penerbangan. Misalnya, mereka harus menanggung ongkos avtur yang lebih mahal. Saat ini, maskapai penerbangan belum menaikkan harga tiket pesawat. Agen travel, kata Ahmad, tidak bisa menaikkan harga tiket pesawat.
Mereka menjual sesuai dengan yang ada di sistem maskapai penerbangan. Harga tiket pesawat promo saat ini sebesar Rp 400-500 ribu. Sedangkan tiket pesawat untuk kelas bisnis dan eksekutif berkisar Rp 2 juta ke atas. “Para maskapai penerbangan belum menaikkan harga,” ucapnya.
Ahmad berharap pemerintah segera membuat kebijakan agar rupiah segera stabil. Hal ini penting supaya daya beli masyarakat kembali membaik sehingga mereka bisa melakukan perjalanan wisata.
SHINTA MAHARANI