TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi rupiah menguat terbatas hari ini. Alasannya, belum ada sentimen positif untuk penguatan rupiah secara progresif.
"Semua tergantung penguatan dolar. Kalau dolar menguat, semua mata uang berpotensi melemah, termasuk rupiah," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Agustus 2015.
Baca: Kisah Pria Kontroversial: Tiba di Jakarta, Tuhan Kaget
Kiswoyo memprediksi rupiah berada pada level 14.100-13.800 per dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan Kamis, 27 Agustus 2015, rupiah ditutup menguat 1,01 persen atau 143 poin ke level 13.990 per dolar AS.
Kurs ini menjadi paling kuat dalam sepekan terakhir dan kembali ke bawah 14 ribu per dolar AS. Sepanjang perdagangan Kamis, rupiah bergerak di level terkuat 13.990 per dolar AS dan terlemah 14.151 per dolar AS.
Simak:Gara-gara Ahok, Warga Kampung Pulo Stres dan Darah Tinggi
Selain rupiah, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat. Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi IHSG berada pada rentang support 4.150-4.175 dan resistan 4.245-4.289.
Penguatan lanjutan ini merupakan sentimen positif dari pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang menyebutkan pemerintah menyiapkan paket stimulus di bidang fiskal, deregulasi, dan moneter.
Baca Juga:Luna Maya Terkejut karena Kado Mesra dari Pria Ini
DEWI SUCI RAHAYU