Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Digeruduk Buruh, BPJS Janji Optimalkan Pelayanan Kesehatan  

image-gnews
Seribu buruh Depok berangkat ke Jakarta untuk berdemo di bundaran HI bersama puluhan ribu buruh Jabotabek, 10 Desember 2014. Para buruh menuntut pembatalan kenaikan harga BBM, Perbaikan Pelayanan BPJS, dan jaminan pensiun. TEMPO/Ilham Tirta
Seribu buruh Depok berangkat ke Jakarta untuk berdemo di bundaran HI bersama puluhan ribu buruh Jabotabek, 10 Desember 2014. Para buruh menuntut pembatalan kenaikan harga BBM, Perbaikan Pelayanan BPJS, dan jaminan pensiun. TEMPO/Ilham Tirta
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kantor Wilayah Divisi Regional V Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jawa Barat, Jenny Wihartini menyatakan akan menyampaikan tuntutan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPKEP SPSI) Jawa Barat, menuju BPJS pusat.

SPKEP SPSI Jawa Barat sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa di depan Kanwil Divisi Regional V BPJS Kesehatan Jawa Barat, Jalan Dr. Junjunan, Kota Bandung, Rabu, 26 Agustus 2015. Sekitar ribuan buruh menuntut masalah pelayanan dan fasilitas yang disediakan BPJS kesehatan yang banyak dikeluhkan oleh para pekerja.

"Kami sudah melakukan audiensi dengan beberapa perwakilan dari buruh ya, aspirasinya kami tampung dan akan kami sampaikan menuju pusat karena memang banyak hal di luar kapasitas kami," ujar Jenny kepada awak media di halaman kantornya, Rabu, 26 Agustus 2015.

Menurut Jenny, diantara aspirasi yang disampaikan paea buruh itu yakni masalah sarana dan prasarana kesehatan di Jawa Barat. Semisal kurangnya jumlah kamar rawat inap di setiap rumah sakit. "Mereka meminta penambahan rumah sakit tipe A," ujarnya.

"Banyak hal disampaikan kaitannya dengan pelayanan dan banyaknya keluhan di rumah sakit masih ada kamar yang penuh, kemudian juga sistem perujukkan misalnya ICU kosong," katanya.

Hal-hal yang bersifat fasilitas, sesungguhnya bukan dalam kapasitas BPJS melainkan wewenang pemerintah pusat. Untuk itu Jenny hanya bisa menampung aspirasi dari buruh yang merasa kecewa dengan kondisi fasilitas yang dirasa masih minim.

"Dalam hal ini banyak kaitannya dengan perubahan regulasi, yang ini di luar kapasitas kami dan kami sifatnya menampung, banyak masukan-masukan positif untuk kami tindak lanjuti menyampaikannya itu ke pihak pemerintah," ucapnya.

Adapun untuk masalah pelayanan BPJS Kesehatan, kata dia, pihaknya akan melakukan tindak lanjut dan tengah berkoordinasi dengan kantor cabang BPJS baik Kota ataupun Kabupaten di Jawa barat. "Hal-hal yang ada di kapasitas kami akan kami tindaklanjuti secara ketat dengan tim kami baik yg ada di cabang kabupaten maupun kota," katanya.

Selain itu, kata dia, serikat buruh meminta agar BPJS Kesehatan bisa menambah posko terpadu yang bertujuan memonitorinh agar masalah pelayanan BPJS Kesehatan lebih terpantau. "Mereka meminta posko itu sampai di tiap Kecamatan," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sesungguhnya dalam amanah Undang-undang, ini memang diharuskankan berbentuk UP3, unit pengamanan, pelayanan peserta," katanya. "Disetiap cabang opersional kab/kota kita sudah bikin posko, sekarang tinggal meningkatkan komunikasi dengan SPSI, jadi sebetulnya posko tersebut bukan kita bentuk khusus tapi sudah ada, hanya perlu dioptimalkan saja," kata Jenny.

Sekitar 20 ribu buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPKEP SPSI) se-Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wilayah Regional V Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Jalan Dr. Junjunan no. 144, Kota Bandung pada Rabu, 26 Agustus 2015.

Pantauan Tempo, akibat banyaknya buruh yang melalukan aksi demo itu, hampir setengah dari bahu jalan dipenuhi oleh para pendemo. Sehingga menyebabkan kondisi lalu lintas di sekitaran Pasteur Kota Bandung padat merayap. Tersendatnya laju kendaraan yang keluar dari pintu tol Pasteur menyebabkan kemacetan yang cukup mengular.

Aksi unjuk rasa itu dimaksudkan dalam rangka menyikapi pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan terhadap para buruh yang dinilai tidak sesuai dengan harapan. Ketua Perwakilan Daerah SPKEP SPSI Jawa Barat, Dardju mengatakan diantara tuntutan yang digulirlan oleh para buruh itu yakni masalah pelayanan dan fasilitas kesehatan bagi buruh tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh BPJS Kesehatan.

"Hari ini kita mengadakan aksi dalam rangka menyampaikan aspirasi tentang pelayanan BPJS terhadap anggota SPKEP SPSI Jawa Barat," kata Dardju kepada Tempo, diaela kesibukannya memimpin aksi itu.

Menurut Dardju, kondisi yang menimpa buruh dilapangan sangat tidak sesuai dengan regulasi yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan. Disatu sisi buruh harus terus membayar iuran BPJS Kesehatan, tapi disisi lain pelayanan kesehatan yang diterima oleh buruh sangat minim sekali.

AMINUDIN A.S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.