TEMPO.CO, Jakarta - First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa, 25 Agustus 2015, bergerak pada level support 4.010 dan resisten 4.250.
“Hari ini tekanan jual diperkirakan akan kembali mendominasi perdagangan, menyusul meningkatnya kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah atas dolar AS dan merosotnya kembali harga komoditas,” kata analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa, 25 Agustus 2015.
Namun, pada akhir sesi, ujar dia, diperkirakan akan berpeluang membaik. Terutama apabila pemerintah merealisasikan rencana buyback (pembelian kembali) saham sejumlah BUMN untuk meredam kepanikan di pasar saham.
Pelemahan IHSG telah melebihi 4,4 persen pada Senin pagi kemarin. Semua indeks sektoral melemah pada kisaran 3-6 persen.
Semua atau sembilan indeks sektoral Bursa Efek Indonesia bergerak di zona merah. Pelemahan paling tajam terjadi pada indeks sektor industri dasar, yang anjlok 6,13 persen, dan indeks sektor agribisnis, yang merosot 5,98 persen.
Sektor industri dasar tertekan oleh pelemahan pada 27 dari 64 saham. Produsen semen PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang jatuh 6,94 persen dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang jatuh 6,58 persen adalah beban utama.
Indeks sektor agribisnis terseret oleh pelemahan pada 12 dari 21 saham anggota. Produsen sawit, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), anjlok lebih dari 7 persen.
BISNIS.COM