"

Rupiah Terus Melemah: Apa Beda dengan Krisis 1998?

Editor

Grace gandhi

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images
Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images

TEMPO.CO , Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan.

Pada penutupan perdagangan Senin, 24 Agustus 2015, IHSG turun tajam 172,22 poin (3,97 persen) ke level 4.163,73. IHSG yang sejak awal perdagangan sudah dibuka di teritori negatif, bahkan sempat menyentuh posisi terendah di level 4.111,11. Sedangkan nilai tukar rupiah, rupiah turun 108,2 poin (0,78 persen) ke level 14.049,5 per dolar Amerika Serikat.

Apakah dengan rupiah yang terus melemah ini Indonesia sudah memasuki masa krisis? Ketua Pusat Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono menegaskan Indonesia belum memasuki tahap resesi ekonomi. Kondisi ini terlihat dari masih baiknya fundamental ekonomi. Inflasi tahun ini juga terjaga baik dengan proyeksi maksimal 5 persen.

Kondisi perekonomian sekarang, menurut Tony, berbeda dengan saat krisis pada 1998. Saat itu inflasi sampai 78 persen akibat ketidakpercayaan pada rupiah.

“Meski kredit melemah, perbankan masih cuku psehat dan membukukan laba sehingga masih bisa mendorong kredit,” kata Tony saat dihubungi, Senin, 24 Agustus 2015.

Tony menambahkan anjloknya IHSG dan rupiah adalah akibat kepanikan pasar. Kepanikan ini membuat pasar memburu dolar Amerika Serikat yang membuat hampir semua mata uang dunia melemah tanpa batas.

Namun, Tony memprediksi kondisi saat ini sifatnya sementara. Soalnya kondisi fundamental Indonesia sebenarnya tidak sejelek yang terefleksikan pada kurs rupiah saat ini.

“Dalam jangka menengah, seharusnya rupiah akan menguat sesuai fundamental,” ujar Tony.

Tony mengatakan tak banyak yang bisa dilakukan pemerintah dalam situasi panik. “Sulit menempuh kebijakan yang biasa, karena yang dihadapi adalah orang panik dan low confidence,” kata dia.

Untuk menenangkan pasar, yang paling bisa dilakukan adalah Presiden Joko Widodo perlu mengumumkan bahwa pemerintah akan memangkas atau mempertajam prioritas proyek-proyek yang haus devisa.

TRI ARTINING PUTRI








Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan
Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519


Rupiah Melemah Dekati 15.400 per Dolar AS, karena Risiko Resesi 2023 atau The Fed?

12 Oktober 2022

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images
Rupiah Melemah Dekati 15.400 per Dolar AS, karena Risiko Resesi 2023 atau The Fed?

Pada pukul 13.40 WIB, nilai tukar rupiah berada di level 15.355 per dolar AS.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah di Level 15.360 per Dolar AS, Apa Saja Pemicunya?

11 Oktober 2022

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah di Level 15.360 per Dolar AS, Apa Saja Pemicunya?

Kurs rupiah pada hari ini diperkirakan bakal ditutup melemah di rentang Rp 15.300 hingga Rp 15.360 per dolar AS. Apa saja pemicunya?


Rupiah Masih Melemah, BI : Memang Indeks Dolarnya Menguat

1 Oktober 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Rupiah Masih Melemah, BI : Memang Indeks Dolarnya Menguat

Bank Indonesia (BI) mencatat, pelemahan yang terjadi di nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga saat ini lebih disebabkan indeks dolar atau DXY yang memang menguat.


Rupiah Jeblok ke 15.266 per Dolar AS, BI: Inflasi di Emerging Market Tak Sebesar Negara Maju

29 September 2022

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyampaikan hasil-hasil Forum Pembiayaan Infrastruktur dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana
Rupiah Jeblok ke 15.266 per Dolar AS, BI: Inflasi di Emerging Market Tak Sebesar Negara Maju

Bank Indonesia (BI) angkat bicara menanggapi jebloknya nilai tukar rupiah belakangan telah tembus ke 15.266 per dolar AS.


Rupiah Diperkirakan Melemah ke Rp 15.150 per Dolar AS, Terancam Sentimen Resesi 2023

28 September 2022

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diperkirakan Melemah ke Rp 15.150 per Dolar AS, Terancam Sentimen Resesi 2023

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih akan kembali melemah pada hari ini.


Rupiah Kian Tertekan Hingga Tembus 15.000-an per Dolar AS, Gubernur BI: Mestinya Menguat

22 September 2022

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kompleks gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Rupiah Kian Tertekan Hingga Tembus 15.000-an per Dolar AS, Gubernur BI: Mestinya Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian tertekan hingga hari ini, Kamis, 22 September 2022. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah di level Rp 15.033 setelah kemarin di level Rp 15.011.


Luhut Klaim Utang Indonesia Rp 7.000 Triliun Terkecil di Dunia, Bagaimana Datanya?

9 Agustus 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan keterangan persnya dalam peninjauan lokasi terowongan enam dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta, Rabu, 30 Maret 2022. Tempo/Faiz Zaki
Luhut Klaim Utang Indonesia Rp 7.000 Triliun Terkecil di Dunia, Bagaimana Datanya?

Sejumlah ekonom membantah klaim Menteri Luhut Pandjaitan yang mengatakan utang pemerintah Indonesia saat ini adalah yang paling kecil di dunia.


Sri Mulyani: Rupiah Melemah 4,55 Persen, tapi Lebih Baik dari Malaysia dan Thailand

1 Agustus 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) menyampaikan sambutan pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Juli 2022. Dalam pertemuan tersebut, para menteri keuangan membahas tujuh agenda utama menyangkut berbagai isu ekonomi global dan keuangan. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Sri Mulyani: Rupiah Melemah 4,55 Persen, tapi Lebih Baik dari Malaysia dan Thailand

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan posisi mata uang garuda masih lebih baik ketimbang negara-negara tetangga.


Nilai Tukar Rupiah Loyo: Krisis 1998 Bukan Terakhir Kali Rupiah Jeblok Atas US Dollar

8 Juli 2022

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Loyo: Krisis 1998 Bukan Terakhir Kali Rupiah Jeblok Atas US Dollar

Mata uang Indonesia yang ditransaksikan antarbank loyo hingga menyentuh batas psikologis nilai tukar rupiah yakni Rp 15 ribu per-dolar AS.