TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo mengatakan ada masalah dalam serapan dan belanja anggaran. Untuk itu, Jokowi mengundang para gubernur, kepala kepolisian daerah, kepala kejaksaan tinggi, dan beberapa lembaga negara, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, guna mencari jalan keluar.
"Perlu saya sampaikan bahwa serapan anggaran APBN kita baru 20 persen. Ini sudah akhir Agustus, belanja modalnya baru 20 persen," ujar Jokowi ketika membuka rapat koordinasi di Istana Bogor, Senin, 24 Agustus 2015.
Jokowi meminta perlambatan ekonomi segera diantisipasi. "Semuanya harus sama, jangan sampai sudah diberikan garis, masih ada yang di luar garis."
Jokowi mengingatkan pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan menggenjot belanja pemerintah, baik melalui APBN, APBD, BUMN, belanja swasta, nasional, dan asing. Sebelum memimpin rapat, Jokowi terlebih dulu mengadakan rapat dengan KPK, BPK, dan BPKP.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah sebesar 122 poin menjadi Rp 14.038 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.916 per dolar AS.
TIKA PRIMANDARI