TEMPO.CO, Jakarta - Harga tomat di pasar dalam tiga bulan terakhir tengah jeblok. Untuk mencegah para petani tomat gigit jari, Kelompok Ternak Makmur Agro Satwa (MAS) bekerja sama dengan pemerintah akan menggelar Pasar Peduli Petani Tomat.
“Acara ini inisiatif dari Kementrian Perdagangan, dalam hal ini menteri yang baru (Tom Lembong) dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri," kata Ketua MAS Anne Sri Arti saat dihubungi Tempo pada Minggu 16 Agustus 2015. Saat ini, harga tomat memang berada di bawah harga pokok pembelian. "Kami digandeng beliau dalam rangka meningkatkan harga tomat yang sedang terpuruk di tingkat petani."
Menurut data yang dikumpulkan Anne dari petani binaan MAS, harga di Jawa Barat seperti Tasik, Ciamis, dan Garut berkisar di angka Rp 1400 per kilogram untuk tomat buah, dan Rp 700 per kilogram untuk tomat sayur. Sementara itu di Sukabumi dan Bogor, harga tomat buah sedikit di atas, yakni Rp 1800 per kilogram. Padahal, harga pokok pembelian tomat buah sebesar Rp 2000 per kilogram.
Dalam pasar yang akan digelar pada Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2015, tomat akan dijual Rp 4000 per kilogram dan diperdagangkan langsung oleh petani dari berbagai daerah. Adapun pasar akan digelar di Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Kesehatan, dan Pertanian. Anne mengatakan kementerian-kementerian lain masih dalam tahap menentukan tanggal.
“Kami senang akhirnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mau membantu keterpurukan petani tomat. Selama ini, pemerintah muncul di saat harga tinggi dan tidak terdengar saat harga hancur,” kata Anne.
Ke depannya, Anne berharap pemerintah dapat membuat pemetaan pola tanam di setiap daerah untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Dengan demikian, suplai akan terus mengalir lancar, tanpa perlu khawatir harga naik atau jatuh drastis.
URSULA FLORENE SONIA