Dalam keseluruhan rangkaian perjalanan bersama Shinkansen, pemerintah Jepang ingin menunjukkan tingkat ketepatan waktu Shinkansen yang rata-rata waktu keterlambatannya kurang dari satu menit, dengan pola pelatihan masinis yang ketat, perawatan yang sempurna, dan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Sepanjang 50 tahun beroperasi, tidak pernah terjadi kecelakaan Shinkansen yang memakan korban jiwa.
Pemerintah Jepang boleh mengklaim, seperti halnya pemerintah Cina yang juga mengklaim kereta cepat mereka adalah yang terbaik. Namun keputusan ada di tangan Presiden Joko Widodo yang tengah menggelar beauty contest terhadap studi kelayakan kedua negara dengan melibatkan konsultan asing. Penunjukan pemenang akan disampaikan pemerintah pada akhir Agustus mendatang.
Di tengah penantian tersebut, bola panas soal proyek kereta cepat ini terus bergulir. Dalam pidato sambutan serah-terima jabatannya kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan ada permainan di balik proyek kereta cepat Jakarta-Barat. “Di dalam proyek ini ada backing dan ada pejabat yang ingin berbisnis," ujarnya, menirukan perkataan Presiden Joko Widodo.
Meski Presiden mensinyalir ada permainan di balik proyek tersebut, ujar Rizal, pemerintah tidak akan terpengaruh dan tetap akan memilih yang terbaik di antara tiga negara yang menawarkan proposal, yakni Jepang, Cina, dan Jerman. " Kami cari mana yang paling baik dan murah. Saya tidak peduli siapa di belakangnya.”
EFRI RITONGA | DEVY ERNIS