Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lonjakan Harga Daging Sapi Tak Pengaruhi Inflasi di Yogya  

image-gnews
Pedagang daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan
Pedagang daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta Didik Purwadi mengatakan lonjakan harga daging sapi saat ini belum mempengaruhi tingkat inflasi di Yogyakarta.

"Gejolak harga daging sapi tak mempengaruhi inflasi, masih stabil pada angka 0,6, di bawah rata-rata nasional," ucapnya kepada Tempo, Kamis, 13 Agustus 2015.

Meski belum banyak berpengaruh pada inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah kabupaten/kota akan terus berkoordinasi. Sejauh ini, ujar Didik, pemerintah belum akan melakukan operasi pasar.

Laporan terakhir menyebutkan harga daging sapi bagian has (punggung) sebesar Rp 105 ribu per kilogram. "Kami harus hargai peternak yang sekarang menikmati hasil. Intervensi malah bisa merugikan dunia usaha," ujarnya.

Ketua Paguyuban Pengusaha Dagang Sapi Segoroyoso (PPDS) Kabupaten Bantul Ilham Akhmadi menuturkan pembatasan kuota impor sapi tidak memicu kelangkaan di Yogyakarta. Efek kelangkaan, kata dia, hanya menyebabkan harga daging sapi di DIY kini menjadi Rp110 ribu per kilogram.

Pasokan daging sapi dari peternak lokal di DIY, menurut Ilham, juga masih bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap hari, ucap dia, pasar lokal di DIY membutuhkan suplai daging dari pemotongan sebanyak seratus sapi. "Sedangkan Jakarta dan sekitarnya butuh 2.000-3.000 ekor sapi setiap hari."

Menurut Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Ali Agus, kelangkaan daging sapi saat ini karena kebijakan pemerintah yang melakukan pembatasan kuota impor sapi hanya 50 ribu ekor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menuturkan pemerintah menggunakan data sapi lokal berdasarkan survei lima tahunan yang tidak akurat. "Selama lima tahun, populasi sapi lokal banyak mengalami perubahan," katanya.

Kondisi tersebut semakin diperparah dengan sistem distribusi tata niaga hewan ternak di Indonesia yang masih buruk. Ali berujar, populasi sapi di Indonesia memang besar, tapi lokasinya tersebar di banyak pulau.

Adapun konsentrasi konsumsi daging sapi nasional ada di Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini membuat pedagang lebih memilih sapi impor karena ternak lokal dari kawasan luar Jawa menjadi sangat mahal ketika dikirim ke pasar Jakarta.

Kesalahan lain, ucap Ali, pembatasan kuota impor sapi dilakukan pada kuartal ketiga menjelang hari raya Idul Adha. Dia memperkirakan saat ini mayoritas peternak lokal memilih tidak menjual sapi jantan untuk menunggu kenaikan harga saat mendekati perayaan Idul Adha. “Silakan cek di pasar-pasar lokal, pasti sulit menemukan sapi jantan dijual,” tuturnya.

PRIBADI WICAKSONO | ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

2 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

43 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

47 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.