TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II akan mengembangkan lima bandara di Indonesia dengan kapasitas di atas 20 juta penumpang. Pengembangan itu ditargetkan selesai pada 2025.
Adapun lima bandara tersebut adalah Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru; Kualanamu, Medan; Supadio, Pontianak; Minangkabau, Ketapang; dan Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. "Saat ini sedang tahap pembebasan lahan dan perencanaan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat, 14 Agustus 2015.
Secara geografis, lima bandara itu mewakili wilayah Indonesia bagian barat, pusat, dan timur. Nantinya proyek ini akan mempermudah masyarakat menjangkau layanan penerbangan internasional.
Dengan pengembangan dan penambahan kapasitas itu, Budi berharap masyarakat bisa melakukan penerbangan internasional melalui bandara-bandara tersebut. "Tidak harus ke Jakarta atau kota-kota besar lain," ucapnya.
Pengembangan lima bandara itu, tutur Budi, adalah pembangunan jangka panjang yang dilakukan PT Angkasa Pura II. Untuk jangka menengah, perseroan tengah melakukan berbagai pembenahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta akan direvitalisasi, dari desain interior hingga peningkatan kapasitas menjadi 18 juta penumpang per tahun di Terminal 1 dan 19 juta penumpang di Terminal 2. Sedangkan Terminal 3 Ultimate berkapasitas 25 juta penumpang yang akan menjadi terminal paling modern di Indonesia mulai beroperasi pada tahun depan.
PT Angkasa Pura II juga segera melakukan ground breaking pembangunan stasiun kereta di Bandara Soetta seluas 12.395 m2. Dari stasiun kereta ini, akan terbentang rel sepanjang 12 kilometer menuju Stasiun Batu Ceper, Tangerang.
Budi berjanji menjadikan Bandara Soetta sebagai smile airport. "Melalui program jangka pendek yang sekarang dilakukan adalah penghapusan tenant-tenant dan menggantikannya dengan ruang publik," katanya.
JONIANSYAH