TEMPO.CO, Jakarta - Sudah tiga hari ini, Go-Jek membuka pendaftaran besar-besaran bagi mereka yang ingin menjadi pengemudi Go-Jek. Setiap hari, panitia menerima lebih dari 5.000 pendaftar di Hall A Lapangan Basket, Senayan, Jakarta Selatan.
Banyak dari mereka yang antre sejak subuh untuk mendapatkan urutan pertama. Solihun, 43 tahun, dan dua temannya, misalnya, sengaja datang lebih pagi agar bisa menyelesaikan urusan registrasi dengan cepat. Dia dan teman-temannya mengaku antusias sekaligus harap-harap cemas mengikuti proses seleksi ini.
"Saya dengar ada yang diusir karena surat-suratnya tak lengkap," kata Solihun saat ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Agustus 2015.
Solihun sudah mendaftarkan namanya sejak dua hari lalu. Hari ini, dia kembali datang untuk memenuhi panggilan verifikasi dokumen serta penyerahan atribut Go-Jek. Dia bercerita, saat masuk ke Hall A Lapangan Basket, dia sempat gugup. Di sana, dia harus menunggu dengan calon pengemudi lain untuk dicek kelengkapan dan keaslian dokumen yang dibawa, seperti KTP, SIM, STNK, dan surat jaminan sepeda motor.
Selama kurang-lebih dua jam, Solihun menunggu giliran. Akhirnya, dia mendapatkan hal yang diinginkan: satu kardus atribut Go-Jek. Atribut itu terdiri atas helm, jaket, dan telepon seluler Android. Dalam pertemuan selanjutnya, Solihun akan diajarkan menggunakan aplikasi Go-Jek dalam ponsel itu.
"Muka saya langsung semringah saat keluar dari ruangan. Lega rasanya sudah resmi menjadi bagian dari Go-Jek."
YOLANDA RYAN ARMINDYA