TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 perusahaan makanan dan minuman Indonesia tampil dalam pameran dagang makanan di Hong Kong. Pameran itu berlangsung selama empat hari sejak Kamis, 13 Agustus 2015.
"Ini kesempatan para pengusaha makanan dan minuman Indonesia untuk mempromosikan produknya, tidak saja di pasar Hong Kong, tetapi juga Cina dan bahkan internasional," kata Sesditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Enny Ratnaningtyas di Hong Kong, Kamis 13 Agustus 2015.
Enny mengatakan, produk makanan dan minuman selama triwulan pertama 2015 menyumbang 5,5 persen pendapatan nasional atau sekitar 30 persen untuk produk industri pengolahan nonmigas. "Meski mengalami penurunan dibandingkan periode sama tahun lalu, industri makanan dan minuman menyumbang cukup besar bagi pendapatan, tutur Enny.
Ia menambahkan, khusus pasar Cina ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Negeri Panda itu meningkat sekitar 27,23 persen setiap tahun. "Jadi, melalui pameran di Hong Kong ini, kami para pengusaha termasuk usaha kecil menengah di industri makanan serta minuman dapat meluaskan wawasannya tentang potensi pasar di mancanegara untuk produk mereka sekaligus membentuk jaringan pemasarannya," kata Enny.
KKonsulat Jenderal RI Hong Kong Chalief Akbar Tjandraningrat mengatakan, Hong Kong merupakan penghubung bagi setiap kegiatan ekonomi, baik investasi maupun perdagangan internasional. "Hampir semua perusahaan internasional memiliki perwakilan di Hong Kong, setiap tahun hampir sekitar 60 juta turis dari penjuru dunia datang ke Hong Kong. Puluhan ribu restoran dan tempat makan dari berbagai daerah. Ini potensi yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha makanan dan minuman Indonesia," ujar Konjen Chalief.
Melalui Hong Kong, tambah Chalief, para pengusaha dapat mempromosikan produknya todak saja untuk konsumsi Hong Kong, tetapi juga pasar global mengingat Hong Kong adalah hub/pusat kegiatan ekonomi dunia, pusat kegiatan finansial dan sebagainya.
Pameran ke-26 makanan Hong Kong tersebut diikuti sekitar 1.200 peserta dari 24 negara. Dalam pameran kali ini ditampilkan area pamer untuk produk makanan halal yang antara lain diisi oleh Indonesia, Brunei Darusalam, Tiongkok dan Iran.
Dalam kegiatan itu Indonesia menampilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Bamboe Indonesia, PT Safeline Indonesia, dan Helmigs yang difasilitasi Konsulat Jenderal RI di Hong Kong. Terdapat pula 30 pengusaha makanan binaan Kementerian Perindustrian seperti PT Sugar Indonesia, PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk, ArtCofie, PT Toba Surimii Industries, dan beberapa usaha kecil menengah seperti Shifodji Mandiri Food dan Jestkins Borneo Aloevera, serta PT Raja Bawang.
ANTARA