TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank UOB Indonesia mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp180,09 miliar pada akhir Juni 2015.
Dari laporan keuangan publikasi bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 ini merekam perolehan laba bersih tersebut terkoreksi sebesar 28,22% secara tahunan (y-o-y) dari Rp250,91 miliar di Juni 2014. Penurunan tersebut disumbang terkoreksinya pendapatan bunga bersih bank yang dipimpin Armand Bachtiar Arief tersebut sebesar 5,2% menjadi Rp1,31 triliun per Juni 2015.
Laporan keuangan Bank UOB Indonesia juga mencatat penurunan pendapatan bunga bersih disebabkan beban bunga melaju lebih tinggi dibanding pendapatan bunga. Sepanjang semester I/2015, beban bunga bank dengan modal inti senilai Rp9,64 triliun tersebut naik 12,82% y-o-y menjadi Rp2 triliun, sedangkan pendapatan bunga tumbuh 4,9% y-o-y menjadi Rp3,31 triliun.
Pertumbuhan pendapatan bunga Bank UOB Indonesia ditopang dari kenaikan tipis kredit sebesar 0,57% y-o-y menjadi Rp55,07 triliun per Juni 2015. Kenaikan tipis kredit menyumbang peningkatan aset sebesar 11,68% y-o-y menjadi Rp83,63 triliun pada akhir Juni 2015. Peningkatan kredit tersebut juga diikuti dengan posisi non-performing loan (NPL) sebesar 2,17% atau turun 43 basis poin (bps) y-o-y.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank UOB Indonesia naik lebih tinggi sebesar 12,49% y-o-y menjadi Rp65,61 triliun pada kuartal II/2015. Adapun, dari total simpanan yang dihimpun tersebut, deposito terpantau masih mendominasi komposisi DPK atau sebesar 71,26%. Dengan kedua kinerja tersebut, loan to deposit ratio (LDR) Bank UOB Indonesia berada di posisi 83,93%, turun 994 bps y-o-y.
Baca Juga:
Hingga akhir Juni 2015, bank milik United Overseas Bank Limited, Singapura dengan porsi saham sebesar 98,99% tersebut, juga mencatatkan posisi net interest margin (NIM) sebesar 3,65% atau terkoreksi 67 bps. Posisi capital adeqacy ratio (CAR) pun terkoreksi 36 bps menjadi 16,76%.
Adapun, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) tercatat sebesar masing-masing 0,56% atau turun 50 bps dan 3,83% atau turun 175 bps per Juni 2015.