TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak tiga kontainer atau sekitar 40 ton daging sapi segar dan jeroan yang telah dikemas untuk dikirimkan ke Jakarta milik PT Sagarau Agri Sejati masih tertahan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terhambatnya pengiriman daging sapi segar serta jeroan ke Jakarta itu diduga akibat angin kencang yang sering melanda NTT.
"Harusnya akhir pekan kemarin sudah ada kapal yang datang, tapi batal karena angin kencang," kata dokter hewan dari PT Sagarau Agro Sejati, Ika Nurawati, kepada Tempo, Senin, 10 Agustus 2015. Kini daging yang berasal dari 220-250 ekor sapi itu masih berada di gudang.
Akibat tertahannya pengiriman tersebut, gudang penampungan daging itu penuh. Ia menduga hambatan pengiriman tersebut memicu kelangkaan daging sapi di Pulau Jawa.
Menurut Ika, pasar yang dilayani perusahaan itu hanya Jakarta. Pengirimannya juga bergantung pada permintaan. Biasanya, perusahaan itu mengirim enam kontainer atau 80 ton dari sekitar 500 ekor sapi ke Jakarta setiap bulan.
Sejumlah wilayah di Pulau Jawa sedang mengalami krisis daging sapi. Krisis tersebut membuat harganya melambung menjadi lebih dari Rp100 ribu per kilogram. Kelangkaan daging sapi membuat pedagang makanan berbahan dasar daging sapi beralih usaha. Ibu rumah tangga pun memilih ikan, ayam, dan telur dalam menu makanan keluarganya.
YOHANES SEO