TEMPO.CO, Depok - Go-Jek menjadi salah satu alternatif dan inovasi industri kreatif dalam menyediakan moda transportasi untuk masyarakat.
"Go-Jek merupakan salah satu industri kreatif yang melakukan penyesuaian dalam memberikan jasa transportasi menggunakan platform e-commerce," kata bekas Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu dalam sidang pengukuhan gelar guru besarnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia di Balai Sidang UI, Sabtu, 8 Juli 2015.
Mari mendukung tukang ojek lain menerapkan layanan ojek berbasis online ini. Jadi industri angkutan ini bisa menguntungkan pelanggan dan penyedia jasa dengan akses layanan yang mudah dicapai.
Menurut Mari, dengan layanan ojek online, artinya ada peningkatan kapasitas layanan yang berjalan dengan baik. "Prinsipnya, layanan seperti ini baik dan bisa dikembangkan ke ojek-ojek lain. Apalagi sudah banyak transportasi semacam itu, seperti GrabBike dan Taksi Uber."
Ia menjelaskan, dalam mempertahankan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, memang diperlukan kreativitas dan inovasi. Implikasinya, pendekatan pembangunan mulai beralih dari basis teknologi informasi dan pengetahuan ke kreativitas dan inovasi atau dikenal sebagai ekonomi gelombang keempat.
"Ojek semacam ini sudah berbasis kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi," tutur Mari.
Menurut Mari, ekonomi kreatif juga berdampak positif pada budaya dan pelestarian lingkungan. Soalnya, inspirasi kreativitas sebagian besar dari warisan budaya dan lingkungan. "Jadi Go-Jek ini merupakan inovasi dari tukang ojek konvensional yang lebih dahulu ada dan bertemu dengan dukungan pengetahuan dan teknologi."
IMAM HAMDI