TEMPO.CO, Jakarta - Semua jadwal penerbangan dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, dibatalkan mulai pukul 12.00 hingga diperkirakan pukul 18.00 Wita. Pembatalan dilakukan karena sebaran abu vulkanis Gunung Raung.
"Berdasarkan pengamatan dari instansi terkait, maka kami putuskan untuk menutup kembali Bandara setelah abu vulkanis Gunung Raung mengganggu penerbangan dari dan ke Bali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Trikora Harjo di Crisis Center Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis, 6 Agustus 2015.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menyampaikan peringatan kepada semua maskapai penerbangan mengenai penutupan bandara itu. Angkasa Pura, kata Trikora, akan terus memantau perkembangan cuaca dan menyatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Bandara bisa dibuka sebelum pukul 18.00 Wita bila kawasan udara telah bebas dari abu vulkanis.
"Tetapi tidak menutup kemungkinan Bandara bisa dibuka apabila udara sudah bebas dari abu vulkanis. Ini sangat bergantung pada kondisi cuaca," ucapnya.
Pada Rabu, 5 Agustus 2015, 14 jadwal penerbangan Jetstar dan Virgin Australia dari dan ke Bali dibatalkan. Selain dua maskapai penerbangan dari Australia itu, maskapai Emirates Airlines juga membatalkan penerbangan rute Dubai-Denpasar.
Sejak beberapa minggu terakhir, aktivitas vulkanis gunung tertinggi kedua di Jawa Timur itu meningkat. Saat ini gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut tersebut telah memuntahkan abu vulkanis yang mengarah ke barat daya dan selatan.
Selain Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi juga ditutup karena sebaran abu vulkanis Raung.
ANTARA