Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peternak Khawatir, Bibit Dipangkas Picu Naiknya Harga Ayam

image-gnews
TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) mengkhawatirkan rencana pemerintah memangkas bibit atau day old chick (DOC) sebesar 30% memicu kenaikkan harga daging ayam yang melonjak.

Sekretaris PPUI Ashwin Pulungan mengatakan pemangkasan DOC tidak akan menyelesaikan masalah karena tidak seimbang dengan jumlah grand parent stock (GPS) serta parent stock (PS). Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada perhitungan mengenai suplai, demand, dan daya beli. 

“Bila pemerintah mengurangi DOC tidak akan menyelesaikan masalah harga daging ayam di pasaran,” ujarnya, Selasa (4 Agustus 2015).

Semestinya, ujarnya, pemerintah menyeimbangkan antara jumlah GPS, PS, dan DOC dengan data akurat sesuai kondisi di lapangan. Namun, persoalan data yang dimiliki pemerintah cenderung tidak akurat dipastikan tidak akan menyelesaikan masalah.

“Kami menduga pemerintah tidak punya data akurat. Mereka hanya mengandalkan laporan dari perusahaan tanpa terjun ke lapangan langsung,” ujarnya. 

Menurutnya, pemerintah harus secepatnya terjun ke lapangan untuk mencari data akurat agar persoalan hulu-hilir soal perunggasan terutama komoditas ayam bisa teratari. “Jangan sampai kebijakan pengurangan DOC ini pesanan penanam modal asing ,” katanya.

Dia menjelaskan jika permintaan pemangkasan DOC dipesan PMA, ini berdampak juga terhadap kondisi peternak. Pasalnya, permintaan DOC yang nantinya dibeli peternak ke PMA dijual dengan harga murah atau digratiskan asalkan mau membeli pakan dari mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, peternak ayam menghadapi penurunan permintaan pada semester pertama tahun ini. 
Menurutnya, banyak masyarakat yang mengalihkan konsumsi ke telur karena secara umum permintaan telur meningkat. 

Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Herry Dermawan berharap Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan bisa segera merealisasikan rencana untuk melakukan penelitian secara independen mengenai kebutuhan DOC di lapangan.

Pasalnya, masing-masing pihak baik peternak, breeding farm dan pemerintah mempunyai perkiraannya sendiri terhadap angka kebutuhan DOC di lapangan. Oleh karena itu, perlu ada survei yang dilakukan oleh lembagai independen dan profesional. Sehingga harga ayam tidak fluktuatif.

"Beberapa waktu lalu seusai dilantik menjadi Dirjen Peternakan, Muladno berjanji akan mendatangkan konsultan independen untuk mengukur kebutuhan bibit ayam sebenarnya dan yang ada saat ini," katanya.

Menurutnya, jka jumlahnya melebihi kebutuhan, harus ada upaya pengurangan. Apabila terjadi kekurangan, dia tidak yakin. Oleh karenanya, breeding farm diminta kejujurannya untuk memberikan data faktual.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

42 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Pemandangan dari udara menunjukkan petugas yang mengenakan pakaian pelindung memusnahkan ayam di peternakan unggas tempat petugas mendeteksi flu burung tipe H5 yang sangat patogen, di Kashima, prefektur Saga, Jepang, 25 November 2023, dalam foto yang diambil oleh Kyodo. Kredit wajib Kyodo melalui REUTERS
Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga


4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 28 Juni 2022. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan 12.200 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat yang akan digunakan untuk mengendalikan penyebaran PMK di 17 kabupaten di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.


Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Pejabat kesehatan Korea Selatan mengubur ayam di peternakan unggas tempat virus flu burung H5N6 yang sangat patogen menyebar di Haenam, Korea Selatan, 17 November 2016. Yonhap/via REUTERS
Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing


Mengenal 10 Jenis Ayam yang Ada di Indonesia dan Ciri - cirinya

21 Juli 2023

Ayam cemani. Shutterstock
Mengenal 10 Jenis Ayam yang Ada di Indonesia dan Ciri - cirinya

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Ayam menjadi unggas yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Berikut adalah daftar ayam yang bisa kamu temui di Indonesia.


Penertiban Bangunan Liar di Area TPU Prumpung Jaktim, 100 Kandang Unggas Sudah Dibongkar

20 Juni 2023

Hewan ternak berkeliaran di kawasan TPU Prumpung, Cipinang, Jakarta Timur, Ahad, 11 Juni 2023. Selain digunakan untuk pemakaman TPU Prumpung biasa digunakan warga untuk tempat bermain hingga memelihara ternak. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Penertiban Bangunan Liar di Area TPU Prumpung Jaktim, 100 Kandang Unggas Sudah Dibongkar

Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur melakukan penertiban terhadap bangunan liar di area TPU Prumpung. 100 kandang unggas dibongkar.


Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik

19 Juni 2023

Perlombaan ayam kokok balenggek pada Penas Tani dan Nelayan ke XVI di Padang. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengenal Ayam Kokok Balenggek dari Sumatera Barat yang Bersuara Unik

Pola kokok ayam kokok Balenggek memang berbeda dengan pola kokok ayam pelung, ayam bekisar dan ayam kampung.


Bebek Peking, Mengenali Jenis Unggas Ini dan Menu Masakan Khasnya

16 Mei 2023

Bebek Peking. Foto/istimewa
Bebek Peking, Mengenali Jenis Unggas Ini dan Menu Masakan Khasnya

Bebek peking bahan baku unggas untuk masakan khas Cina


18 Ribu Sapi Perah Mati Terbakar di Texas

14 April 2023

Asap mengepul di Southfork Dairy Farms, setelah terjadi ledakan dan kebakaran yang menewaskan sekitar 18.000 ekor sapi, di dekat Dimmitt, Texas, AS, 11 April 2023 Manajemen Darurat Castro County/REUTERS
18 Ribu Sapi Perah Mati Terbakar di Texas

Lebih dari 18.000 sapi mati dalam ledakan dan kebakaran di peternakan sapi perah di Texas


Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

14 April 2023

Massa yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Asosiasi Perunggasan Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 12 Maret 2023. Mereka meminta Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional untuk mengeluarkan kebijakan yang mampu meningkatkan nilai produksi dan kemampuan peternak mandiri serta peternak rakyat. TEMPO/Subekti.
Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

Komunitas Peternak Unggas Nasional akan menggelar demo di beberapa titik lokasi pada Jumat, 14 April 2023, dari Istana Negara hingga Kementerian Perdagangan.