TEMPO.CO, Bandung - PLN Wilayah Jawa Barat berencana akan mengusulkan keberadaan listrik untuk wilayah pedesaan. Pasalnya, masih banyak daerah pelosok di sekitar Jawa Barat yang belum teraliri listrik. "Nanti kami usulkan listrik pedesaan," kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jabar-Banten Agus Yuswanta di Bandung, Kamis, 30 Juli 2015.
Agus mengatakan kebanyakan daerah yang belum mendapatkan listrik cenderung daerah pedalaman yang cukup sulit diakses. "Memang ada daerah yang terisolir, daerah ini yang memang sulit terjangkau listrik," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, terdapat sejumlah warga yang tinggal di sekitar Waduk Saguling yang kesulitan mengakses listrik. Padahal Waduk Saguling itu merupakan sumber pemasok listrik untuk wilayah Jawa dan Bali.
Agus mengaku tidak mengetahui mengenai masalah itu. Menurut Agus, jika memang di daerah tersebut masih ada yang terisolir dari listrik, dia bakal mengecek langsung daerah tersebut. "Belum tahu yang mana daerahnya, karena belum cek. Nanti kita data," katanya.
Selain itu, ucap Agus, ada dana dari APBN yang dikhususkan untuk masyarakat tak mampu sehingga mereka bisa menikmati listrik. "Memang ada dana APBN untuk ke situ, untuk masyarakat kurang mampu," kata dia. Hal itu bisa menjadi solusi agar daerah yang terisolir listrik, bakal segera bisa mendapatkan listrik.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Mineral Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Barat, Dani Prianto Hadi, meminta kepada PLN agar setidaknya bisa secara bertahap menyediakan jaringan listrik ke wilayah Desa Saguling. "Nanti Pemda tinggal pasang saluran dan instalasi listriknya, dengan anggaran yang terbatas pasti akan cukup," ucapnya.
Dani pun mengakui, kondisi di Desa Saguling itu memang cukup memprihatinkan. Sebab, warga Saguling itu tinggal di sekitar Waduk Saguling yang menjadi sumber listrik bagi Jawa dan Bali. "Kalau daerah yang jauh-jauh, ya enggak jadi persoalan. Ini kan ironi, karena di situ sumbernya listrik," ujarnya.
Menurut Dani, bagaimanapun PLN harus menyelesaikan masalah listrik yang mendera daerah Saguling terlebih dulu karena merupakan wilayah sekitar. "Minimal terpenuhi dulu wilayah sekitarnya, sebelum Jawa-Bali itu," kata dia.
Pemerintah Daerah KBB, kata Dani, telah mendata jumlah warga yang rumahnya sulit mengakses listrik. Namun data tersebut nampaknya belum diperlukan oleh PLN. "Kalau ada penambahan kebutuhan kita data semua dan kita selalu ajukan ke sana (PLN)," ujar dia.
AMINUDIN