TEMPO.CO, Lumajang - Bandar Udara Noto Hadinegoro, Jember, Jawa Timur, kembali dibuka pada Rabu, 29 Juli 2015. "Penerbangan berjalan lancar sesuai dengan jadwal," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara Noto Hadinegoro Edi Purnomo kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2015.
Pembukaan kembali Bandara Noto Hadinegoro merupakan kesekian kalinya dalam satu bulan terakhir pascaerupsi Raung pada akhir Juni 2015. Kebijakan buka-tutup diterapkan terhadap bergantung pada notice to airman (notam) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, yang didasarkan pada laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Pembukaan bandara itu pada Rabu ini tidak ada notam pada Selasa malam yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara. Beberapa kali penutupan bandara ini karena runway-nya terpapar abu Gunung Raung.
Edy membenarkan ihwal adanya 18 kali pembatalan penerbangan, yakni 14 kali penerbangan Surabaya-Jember dan sebaliknya dengan maskapai Garuda Indonesia serta 4 kali penerbangan Jember-Sumenep dan sebaliknya dengan maskapai Susi Air.
Sementara itu, ada penurunan aktivitas tremor Gunung Raung berdasarkan pengamatan pada Rabu dinihari, 29 Juli 2015, pukul 00.00-06.00 WIB yang dominan di kisaran 28 milimeter dan pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB yang turun dengan dominan di kisaran 24 milimeter. Asap kelabu yang keluar bertekanan sedang dengan ketinggian 300 meter di atas bibir kawah.
Sedangkan pengamatan secara visual pada pukul 06.00-12.00, kabut menutupi Gunung Raung, sehingga tidak terpantau asap yang keluar dari kawah Raung. Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Raung masih tetap di level siaga sejak dinaikkan dari waspada pada 29 Juni 2015.
DAVID PRIYASIDHARTA