TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, pada bulan Agustus atau September, uji coba gas elpiji subsidi secara tertutup akan diberlakukan. Batam dipilih menjadi kota pertama yang merasakan pengujian ini.
"Nanti, setelah pengujian di Batam, akan kami evaluasi," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmadja di kantornya, Rabu, 29 Juli 2015.
Uji coba sempat ingin dilakukan pemerintah pada Juli. Namun, kata Wirat, rencana uji coba diundur karena adanya momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Jika pengujian di Batam selesai, pengujian berikutnya adalah di Tarakan, Kalimantan Utara. Setiap kota bakal diuji dalam rentang waktu satu atau dua bulan.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan saat ini 20 persen pengguna gas nonsubsidi 12 kilogram berpindah konsumsi ke gas 3 kilogram bersubsidi. Ini disebabkan naiknya harga gas nonsubsidi sebesar Rp 5.000 pada 1 Maret lalu.
Sejak awal tahun hingga Maret lalu, kuota gas subsidi sudah terpakai 0,67 metrik ton dari total kuota sebesar 5,77 metrik ton. Permintaan gas elpiji diprediksi Bambang terus meningkat. "Kalau tidak dibatasi, ya, (kuota elpiji subsidi) bisa jebol," kata Bambang.
ROBBY IRFANY