TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan kajian utama untuk pemanfaatan pembangkit listrik ini ke depannya.
"Kapasitasnya 3 MW (mega watt)," kata Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi BPPT Oktaufik di kantornya pada Rabu, 29 Juli 2015.
PLTP ini dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, terutama untuk industri manufaktur dan komponen pendukung.
Dana pembangunan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun Oktaufik enggan membeberkan besarannya. Menurut Oktaufik, belum dapat dikatakan angka pasti sebab PLTP ini sifatnya masih uji coba.
"Nanti kalau sudah bisa diproduksi dan diedarkan ke pabrik baru kita bisa sebut angka. Itu juga pasti berbeda harga pabrik dan produksi," kata Oktaufik.
Menurut Oktaufik, proyek ini penting untuk pemetaan industri PLTP ke depannya. Uji coba ini akan dilangsungkan selama tiga tahun.
Setelah itu, data dari riset akan diserahkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perindustrian dalam rangka energi substitusi.
URSULA FLORENE SONIA