TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia memanfaatkan pertemuan dengan pemerintah Inggris untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya dengan memberikan daftar kebutuhan proyek infrastruktur.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago memberikan buku public-private partnership (PPP) ke Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris Francis Maude.
"Mereka seneng sekali pas kami kasih list project itu," kata Andrinof saat ditemui di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Tawaran kerja sama PPP pemerintah mengerucut pada proyek-proyek prioritas, antara lain pembangkit listrik, infrastruktur, dan transportasi umum, seperti kereta api.
Andrinof mengatakan kedatangan rombongan pengusaha, menteri, serta Perdana Menteri Inggris ini merupakan kunjungan serius yang berfokus pada bisnis dan perdagangan. Karena itu, dia yakin Inggris akan menindaklanjuti tawaran investasi tersebut. Apalagi Inggris berpengalaman dalam menjalankan investasi dengan skema PPP.
Menurut Andrinof, pertemuan dengan pejabat dan pengusaha Inggris berlangsung singkat, tapi efektif dan produktif. Pembicaraan langsung mengidentifikasi penawaran dan penjajakan sektor-sektor yang diminati Inggris.
Andrinof mencontohkan, Inggris menawarkan fasilitas stadion olahraga yang diperlukan untuk menggelar Asian Games. Perdana Menteri David Cameron juga membicarakan kompetensi negaranya yang teruji dalam pembangunan 20 terowongan di London dan sekitarnya.
"Pertemuan ini nanti ditindaklanjuti technical meeting pengusaha Inggris dengan pengusaha Indonesia serta pengusaha Inggris dengan pemerintah," katanya.
ALI HIDAYAT