TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menawarkan berbagai potensi bisnis Indonesia kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron. Dia berharap Inggris meningkatkan nilai investasinya di Tanah Air.
Menurut Kalla, selama ini potensi bisnis di Indonesia telah dimanfaatkan dengan baik oleh Inggris. "Nilai perdagangan antara Indonesia dan Inggris terbesar keempat di antara negara Uni Eropa selama tiga tahun terakhir," kata Kalla dalam sambutannya pada forum bisnis Indonesia-Inggris di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Kalla mengatakan saat ini masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai perdagangan. Dia mengapresiasi para pengusaha asal Inggris yang telah berinvestasi di Indonesia, khususnya pada sektor energi. "Seperti British Petroleum pada gas tangguh di Papua," katanya.
Bahkan salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk, mayoritas sahamnya (50,1 persen) dikuasai oleh korporasi milik pengusaha Inggris, Jardine Cycle & Carriage.
Pemerintah Jokowi, kata Kalla, saat ini sedang gencar mengembangkan beberapa sektor prioritas, seperti pertanian, infrastruktur, perikanan, industri, maritim, serta energi.
Kepada Cameron dan puluhan pengusaha Inggris yang hadir dalam acara itu, Kalla mengatakan dalam empat tahun terakhir Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi rata-rata 2,5 persen. Hal ini menjadikan Indonesia salah satu negara yang secara ekonomi paling berkembang di ASEAN. Walaupun begitu, dia mengakui pertumbuhan ekspor Indonesia agak melambat dalam setahun terakhir akibat perlambatan ekonomi global.
Meski demikian, dia mengklaim fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dengan ditopang konsumsi domestik dan reformasi struktural. Kalla mengatakan pemerintah terus bertekad meningkatkan iklim bisnis. "Salah satu cara yang kami tempuh adalah penerapan pelayanan perizinan satu pintu atau one stop service perizinan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal."
FAIZ NASHRILLAH