Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aswata Bidik Premi Rp 2,4 Triliun, Genjot Sektor Retail  

image-gnews
TEMPO/ Ramdani
TEMPO/ Ramdani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) akan menggenjot pasar sektor retail dan perseorangan melalui produk asuransi Takaful dengan total premi Rp 2,4 triliun.

Kepala Regional Timur Aswata Bambang Lindu Nugroho mengatakan produk asuransi berbasis syariah tersebut diluncurkan baru-baru ini. Tahun ini, khusus premi Takaful ditargetkan bisa tercapai Rp 30 miliar secara nasional dan Rp 9,75 miliar untuk wilayah timur Indonesia.

"Regional timur ini sangat potensial untuk pengembangan syariah, apalagi di Jatim banyak basis sekolah-sekolah keagamaan, pondok pesantren, dan yayasan Islam. Kami akan memperluas pasar sampai ke sana. Walaupun dengan premi yang kecil, tetap kami layani," katanya di sela-sela perayaan hari ulang tahun ke-51 Aswata di Surabaya, Senin, 27 Juli 2015.

Produk asuransi Takaful tersebut melayani nasabah perseorangan, komersial, dan korporasi, seperti asuransi kendaraan bermotor, kebakaran untuk properti, alat berat, kecelakaan diri serta pengangkutan barang.

Dia mengungkapkan, selama ini sektor retail dan perseorangan sangat kecil kontribusinya karena nilai preminya yang juga kecil. Meski begitu, peluang di sektor tersebut terbilang cukup besar karena jumlah penduduk banyak.

"Itu sebabnya, untuk mencapai target, kami sudah mulai banyak melakukan penandatanganan MoU dengan berbagai bank syariah dan perusahaan leasing, di samping juga aktif melakukan promosi ke pasar langsung lewat berbagai acara-acara, terutama produk syariah saat Ramadan kemarin," ucap Bambang.

Adapun dari target perolehan premi 2015, hingga semester I tahun ini telah terealisasi 40 persen. Hal tersebut disebabkan oleh lesunya iklim investasi, sehingga keikutsertaan asuransi untuk barang modal pun menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibanding 2014, pencapaian premi Aswata telah melebihi target Rp 1,8 triliun, yakni bisa mencapai Rp 1,9 triliun.

"Salah satu yang paling kelihatan adalah sektor bisnis batu bara di Kalimantan yang sampai saat ini belum bergerak. Kami pun ikut terimbas, karena tidak ada yang mengasuransikan angkutan batu bara," ucap Bambang.

Kepala Kantor Aswata Surabaya Tunjungan Rafael Bao Aman menambahkan, kantor wilayah regional timur tahun ini ditargetkan bisa memperoleh premi hingga Rp 487 miliar.

Sejalan dengan itu, Aswata juga berencana membuka banyak kantor cabang di daerah-daerah, seperti Bontang di Kalimantan dan Luwuk di Sulawesi.

"Sebetulnya potensi Indonesia bagus, tapi memang harus ekstra diedukasi karena pengetahuan masyarakat terhadap produk asuransi masih belum optimal," ujarnya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Asuransi Syariah dan Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional

6 November 2023

Asuransi syariah adalah salah satu bentuk perlindungan keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Berikut perbedaannya dengan asuransi konvensional. Foto: Canva
Mengenal Asuransi Syariah dan Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional

Asuransi syariah adalah salah satu bentuk perlindungan keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Berikut perbedaannya dengan asuransi konvensional.


Program Penjaminan Polis, LPS: Perusahaan Harus Menertibkan Praktik Asuransinya

3 Juli 2023

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan
Program Penjaminan Polis, LPS: Perusahaan Harus Menertibkan Praktik Asuransinya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan memiliki program penjaminan polis yang berlaku lima tahun mendatang atau 2028 sesuai amanat UU PPSK.


Siapkan Program Penjaminan Polis, LPS: Tiga Tahun Lagi Sudah Diimplementasikan

28 Februari 2023

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan pers terkait hasil rapat berkala KSSK tahun 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022. Namun KSSK juga mewaspadai sejumlah risiko dari perekonomian global yang dapat berdampak pada sistem keuangan dan ekonomi di dalam negeri. Tempo/Tony Hartawan
Siapkan Program Penjaminan Polis, LPS: Tiga Tahun Lagi Sudah Diimplementasikan

LPS terus mempersiapkan program penjaminan polis (PPP) agar dapat direalisasikan paling cepat tiga tahun dari sekarang.


OJK Beberkan Perkembangan Penyelesaian Kasus Asuransi Bumiputera, Manfaat Polis Turun?

3 Februari 2023

Nasabah korban gagal bayar Asuransi Jiwa Bumiputera berorasi saat aksi damai di depan Kantor Pusat OJK di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu,10 November 2021. Total klaim asuransi nasabah yang melakukan somasi massal itu mencapai hampir Rp 18 miliar. Tempo/Tony Hartawan
OJK Beberkan Perkembangan Penyelesaian Kasus Asuransi Bumiputera, Manfaat Polis Turun?

OJK blak-blakan menjelaskan perkembangan terakhir soal penanganan masalah di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Seperti apa penjelasannya?


Klasifikasi Bisnis Asuransi, Apa Saja?

15 Oktober 2022

Ilustrasi Asuransi Jiwa. shutterstock.com
Klasifikasi Bisnis Asuransi, Apa Saja?

Ada beragam bisnis asuransi. Klasifikasi ditinjau berdasarkan pengelolaan dana, tujuan operasional, dan jenis asuransi


Bagaimana Cara Kerja Bisnis Asuransi?

15 Oktober 2022

Ilustrasi asuransi kendaraan. frogdogquotes.com
Bagaimana Cara Kerja Bisnis Asuransi?

Perusahaan atau perorangan biasanya menggunakan jasa asuransi untuk berjaga-jaga terhadap risiko


Garap Sektor Asuransi Digital, Bank Aladin Gaet Insurtech ZA Tech

7 April 2022

Dyota Mahottama Marsudi. Aladinbank.id
Garap Sektor Asuransi Digital, Bank Aladin Gaet Insurtech ZA Tech

Bank Aladin berkolaborasi dengan penyedia teknologi asuransi insurtech terkemuka di Asia ZA Tech Global


Pentingnya Perlindungan Asuransi Bagi Pelaku UMKM

30 November 2021

Pentingnya Perlindungan Asuransi Bagi Pelaku UMKM

Pilar proteksi sangat penting karena akan selalu ada risiko terhadap kelangsungan usaha.


Proteksi Pilar Penting Majukan UMKM

7 Mei 2021

Agen Brilink di Sleman, Yogyakarta
Proteksi Pilar Penting Majukan UMKM

Dengan proteksi dari asuransi, pelaku UMKM yang terkena risiko, misanya kebakaran, atau bencana alam bisa lebih cepat melakukan recovery.


HUT ke-32, BRI Insurance Persembahkan Tahun Insurtech

30 April 2021

HUT ke-32, BRI Insurance Persembahkan Tahun Insurtech

Salah satu fitur BRINS Mobile memberikan kemudahan dalam mengakses, dan memilih perlindungan sesuai keinginan (customized) berdasarkan jangka waktu dan pertanggungan.