TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Kupang, diminta meninjau pula Pabrik Semen Kupang, satu-satunya industri semen di Nusa Tenggara Timur, selain meninjau progres Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
"Ketika Presiden tiba di Kupang tadi malam (Jumat malam, red), saya sudah minta beliau untuk menyempatkan diri meninjau Pabrik Semen Kupang di Kecamatan Alak, Kota Kupang," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya kepada pers di Kupang, Sabtu (25 Juli 2015).
Menurut Gubernur Lebu Raya, pemerintah berencana untuk membangun Pabrik Semen Kupang III, sehingga ia berharap kepala negara bisa berkunjung ke lokasi pabrik setelah meninjau progres pembangunan Bendungan Raknamo.
Peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Raknamo, sekitar 40 km timur Kota Kupang, dilakukan sendiri oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2014.
Gubernur Lebu Raya menambahkan rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III ini sempat dibicarakan dengan bersama Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Rini M Soemarno saat kepala negara tiba di Bandara El Tari Kupang, Jumat malam.
"Kami sempat membahas rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III di Kecamatan Alak bersama Presiden dan Menteri BUMN. Saya berharap Presiden bisa berkunjung ke sana," ujarnya.
Pabrik Semen Kupang I telah diresmikan oleh Presiden Soeharto (alm) pada 1984. Setelah Pabrik Semen Kupang I mengalami progres produksi dan pemasaran yang menggembirakan, dilanjutkan lagi dengan pembangunan Pabrik Semen Kupang II.
Dalam perjalanan, pabrik Semen Kupang II mengalami kerugian sehingga diambil alih oleh Kementerian BUMN untuk menyehatkan kembali industri semen tersebut.
Pabrik semen tersebut, setelah diambil alih oleh manajemen baru PT Agro Industri, menunjukkan tren positif dalam pengembangan usahanya, sehingga pemerintah berencana untuk menambah kapasitas pabrik tersebut dengan membangun Pabrik Semen Kupang III.
Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kunjungan ke Kupang pada awal bulan ini, juga mendukung rencana pembangunan Pabrik Semen Kupang III tersebut, untuk memenuhi kebutuhan semen di kawasan timur Indonesia serta negara tetangga Timor Leste.
Wujud dari dukungan tersebut, Kementerian Perindustrian dalam tahun anggaran 2015 ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp12 miliar untuk kepentingan studi kelayakan pengembangan sarana industri di kawasan tersebut.
Pabrik Semen Kupang I menggunakan teknologi tungku tegak, dan pada 1997 kegiatan operasional Pabrik Semen Kupang beralih, pabrik tersebut menggunakan teknologi tungku tidur.