TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan lonjakan harga setelah Lebaran. Ia memastikan harga akan cenderung stabil. “Kalau ada kenaikan, itu karena kendala suplai. Sifatnya pun sementara,” katanya di kantornya pada Kamis, 27 Juli 2015.
Gobel menambahkan, dalam kunjungannya ke sejumlah pasar seperti Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta dan Pasar Gedebage di Bandung, jumlah pedagang yang membuka lapak terhitung sedikit. Sebagian besar masih belum kembali dari kampung halaman. "Karena sedikitnya jumlah barang yang diperdagangkan maka harga naik."
Stabilitas harga, menjadi salah satu isu penting yang tengah diusahakan pemerintah. Harga harus terus dijaga, tak hanya pada momen hari raya. Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah membuat Peraturan Menteri Perdagangan tentang Stabilitas Harga, yang menurut Gobel akan selesai dibuat tahun ini.
“Tapi tak hanya Permendag. Saya juga melihat stabilitas harga terkendala dengan efisiensi rantai suplai,” kata pemilik PT Panasonic Gobel Indonesia ini.
Panjangnya rantai distribusi barang dari petani hingga konsumen tak jarang menyebabkan harga naik jauh. Belum lagi kalau ada pihak-pihak yang mencoba memutus rantai.
Untuk itu, pemerintah telah mengupayakan pemotongan rantai agar lebih efisien. Salah satunya adalah meminta Bulog untuk menjadi pemasok suplai ke pasar-pasar. Dalam struktur 5 ribu pasar yang tengah diprogramkan untuk revitalisasi, Bulog akan memiliki gerai tersendiri, juga memasok suplai bahan ke pedagang-pedagang.
Gobel meyakini hal ini dapat menjaga stabilitas harga. Setelah Lebaran, harga bahan pokok memang cenderung stabil. Namun, beberapa barang yang harganya melonjak adalah daging ayam dan sapi.
URSULA FLORENE SONIA