TEMPO.CO, Jakarta - Setelah libur selama satu pekan, perdagangan di Bursa Efek Indonesia kembali dibuka. Pada 15 menit awal perdagangan hari ini, perdagangan dibuka dengan memperlihatkan tren positif, meski sempat menyentuh zona merah.
Menurut pantauan Tempo, indeks sempat menyentuh angka 4.894, naik dari penutupan pekan lalu di angka 4.869,8 pada awal-awal pembukaan perdagangan.
Pada pukul 09.30 WIB, indeks terpantau terus merosot memasuki zona merah dengan raihan -0,006persen persen di angka 4.869,5. Tak lama kemudian, indeks kembali mengalami kenaikan ke zona hijau di level 4.871 (0,024 persen) pada pukul 09.34 WIB.
Kepala Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan para investor masih memiliki kepercayaan terhadap pasar dalam negeri.
"Posisi IHSG yang menguat menjelang libur Lebaran mengindikasikan pelaku pasar masih mencoba bertahan di tengah memburuknya kondisi pasar modal global,” kata Reza, Rabu, 22 Juli 2015.
Menurut Reza, investor sudah mulai terbiasa dengan sentimen-sentimen yang ramai sepanjang tahun ini. Misalnya kenaikan suku bunga The Fed, pelemahan pertumbuhan perekonomian Cina, hingga bangkrutnya Yunani.
Dengan kondisi ini, Reza menambahkan, IHSG diyakini tetap berada dalam tren positif. “Kami harapkan tak ada profit taking di hari pertama ini,” ujarnya.
Perusahaan manajer investasi, Eastspring Investments, memprediksi sektor perbankan masih mengalami pelemahan. Pekan lalu, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Mandiri (BMRI) yang masing-masing turun 3,6 persen, 4,3 persen, dan 1,2 persen disinyalir menjadi penyumbang utama lemahnya indeks IHSG pekan lalu.
Situasi perekonomian yang melemah di dalam negeri menjadi salah satu momok bagi investor. Hal ini dibuktikan dengan masih lemahnya berbagai keuangan dalam laporan pada kuartal II dan semester I pada 2015 ini, yang otomatis menjadi salah satu katalis tertekannya sektor perbankan.
ANDI RUSLI