TEMPO.CO, Jakarta – Erupsi Gunung Raung dan Gamalama sempat membuat ratusan penerbangan dalam negeri terpaksa dibatalkan. Salah satu maskapai yang banyak membatalkan penerbangan, Garuda Indonesia, mengaku belum menghitung kerugian yang mereka alami.
“Kami kurang enak menyampaikan, karena ini kan bencana alam,” kata Pelaksana Harian Corporate Communications Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan. Selain itu, menurut dia, hingga saat ini belum ada hitungan lengkap soal kerugian materi.
Abu vulkanik Gunung Raung mengganggu arus mudik dan balik para penumpang terutama dengan tujuan ke arah Surabaya dan Bali.
Ikhsan memperkirakan hampir seratus penerbangan terpaksa dibatalkan. Terhadap para penumpang yang penerbangannya dibatalkan, Garuda sudah mengambil tindakan dengan mengalihkan penerbangan mereka.
“Kami alihkan dengan menggunakan pesawat lain yang lebih besar,” kata dia. Menurut dia, efek dari pembatalan ini berimbas ke hampir 15 ribu penumpang.
Untuk angkutan arus balik, menurut Ikhsan, sudah bisa dikatakan normal kembali. Dua bandara yang sempat ditutup, yakni di Malang dan Bali sudah beroperasi kembali. Tiket arus balik pun sudah 90 persen ludes, termasuk untuk penerbangan tambahan.
URSULA FLORENE SONIA