TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berjanji membatasi impor daging sapi kuartal III tahun 2015. Gobel mengklaim pembatasan itu merupakan upaya melindungi peternak sapi lokal.
"Kami dapat masukan dari peternak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kalau impor sapi banyak, sapi mereka tak bisa dijual," kata dia di tengah open house di rumah dinas di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juli 2015. Untuk kuartal III, volume impor hanya 50 ribu ekor.
Menurut Gobel, meski produksi sapi lokal mencukupi, tak serta merta dapat menghilangkan impor. Daging sapi impor masih dibutuhkan sebagai penyeimbang harga daging lokal yang cenderung mahal.
Selain itu, kata Gobel, pemerataan distribusi daging pun masih harus dilakukan. Meski di sentra produksi stok berlimpah, banyak daerah lain masih kekurangan stok sehingga harga naik. Kelancaran suplai stok menjadi kunci penting untuk mengendalikan inflasi.
Selain pengurangan volum impor, menurut Gobel dibutuhkan juga pemerataan sentra daging sapi di seluruh Indonesia untuk mengembangkan industri daging lokal. "Biar tak mengandalkan dari daerah lain, supaya lebih murah," kata dia.
URSULA FLORENE SONIA