TEMPO.CO, Sidoarjo - Sejumlah calon penumpang tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang hendak menggunakan Lion Air kecewa dengan mekanisme pengembalian uang tiket (refund) maskapai tersebut terkait dengan erupsi Gunung Raung.
"Kami kecewa dengan mekanisme refund Lion Air," kata calon penumpang, Abdul Jaiz, di depan gerai check-in Lion Air di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jumat, 10 Juli 2015.
Menurut dia, calon penumpang yang meminta kembali uangnya diharuskan menyediakan rekening untuk pentransferan. Transfernya pun masih harus menunggu dua pekan lagi. Padahal semua calon penumpang, termasuk Abdul Jaiz, meminta refund dibayarkan saat ini juga. "Kami mintanya langsung saat ini, bukan menunggu 14 hari," ujar Abdul.
Abdul juga kecewa karena seharusnya pihak maskapai membantu calon penumpang mencarikan angkutan jalur darat setelah penerbangan dibatalkan. Namun, alih-alih membantu, Lion Air sendiri, ucap dia, belum memberikan keterangan resmi soal pembatalan penerbangan.
Calon penumpang lain, Ida, mengaku diminta Lion Air membawa surat kuasa bermeterai Rp 6.000. Musababnya, Ida tidak mempunyai rekening pribadi sehingga memakai milik suaminya. "Saya memang tidak punya rekening pribadi, makanya saya terus pakai rekening suami saya. Tapi ini malah diminta surat kuasa. Memberatkan," tuturnya.
Ida sendiri sebetulnya ingin mengubah rencananya ke Lombok dengan menggunakan moda transportasi darat setelah semua maskapai dilarang terbang. Tapi, karena masih disibukkan dengan urusan refund, dia belum dapat meninggalkan loket check-in.
Akibat kerumitan refund itu, calon penumpang Lion Air berteriak-teriak menuntut uangnya dikembalikan secara langsung di depan loket check in. Beberapa penumpang lain sibuk meminta keterangan kepada para petugas soal cara mengurus refund.
"Saya di sini dari kemarin. Kemarin tidak bisa berangkat. Sekarang seperti ini lagi. Uang saya sudah habis untuk beli tiket saja. Ayo, Lion Air, gimana ini tanggung jawabnya," kata Distiya, calon penumpang lain.
Sebanyak 17 penerbangan dari Bandara Juanda menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara Praya, Lombok, dibatalkan akibat abu vulkanis Gunung Raung. "Sampai pukul 14.00, ada 17 penerbangan yang dibatalkan," ucap kata Legal and Communication Head PT Angkasa Pura I Surabaya Liza Anindya
EDWIN FAJERIAL