TEMPO.CO, Sidoarjo – Para calon penumpang maskapai penerbangan yang gagal berangkat dari Bandara Juanda, Sidoarjo, karena dampak erupsi Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur, memutuskan mengambil uang tiket pesawat. Mereka ramai-ramai mendatangi loket check-in tiket Bandara Juanda.
"Saya ngurus refund ini," kata calon penumpang tujuan Denpasar, Yani, kepada wartawan di Terminal 1 Bandara Juanda, Jumat, 10 Juli 2015.
Setelah mengambil kembali uangnya, Yani berencana menggunakan jalur darat untuk menuju Bali. Sebab, jadwal ulang penerbangan (reschedule) hingga kini belum jelas. "Saya naik darat saja, karena untuk reschedule masih harus menunggu dua hari. Itu pun belum pasti bisa terbang apa tidak," ujar Yani.
Calon penumpang lain, Deby, juga akan menggunakan jalur darat untuk menuju ke Bali. Pasalnya, Deby telanjur memesan hotel. "Sayang biaya hotelnya. Saya putuskan ke Bali lewat darat saja setelah me-refund uang tiket," ucapnya.
Manager Area City Link Sujoko Dalidjo mempersilakan para calon penumpang untuk refund uang tiket. Dia juga membolehkan mereka mengajukan penjadwalan ulang. "Tapi, kalau penjadwalan ulang, juga belum pasti bisa berangkat atau tidak, karena memang kan ini bencana alam," tutur Sujoko.
Akibat letusan Gunung Raung, Bandara Ngurah Rai, Denpasar, terpaksa ditutup. Akibatnya, 277 penerbangan dibatalkan. “Ada sekitar 160 penerbangan domestik dan 117 penerbangan internasional yang dibatalkan,” kata General Manager Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Trikora Harjo.
Menurut dia, alasan utama penutupan bandara tersebut adalah, berdasarkan informasi dari radar Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, abu vulkanis Gunung Raung bergerak ke arah Bali. Penutupan bandara ini sudah dimulai sejak Kamis malam pukul 21.30
EDWIN FAJERIAL