Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Perdagangan Akan Sikat Preman Cabai Merah

Editor

Harun Mahbub

image-gnews
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam konferensi pers kinerja ekspor non migas di Kemendag, Jakarta, 6 Januari 2015. Kemendag memastikan target ekspor selama 2014 sebesar 184,3 miliar dolar Amerika atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai karena lesunya pasar global dan anjloknya harga komoditas ekspor andalan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam konferensi pers kinerja ekspor non migas di Kemendag, Jakarta, 6 Januari 2015. Kemendag memastikan target ekspor selama 2014 sebesar 184,3 miliar dolar Amerika atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai karena lesunya pasar global dan anjloknya harga komoditas ekspor andalan Indonesia. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Sukabumi -  Menteri Perdagangan Rahmat Gobel berjanji akan memberantas premanisme dalam pendistribusian komoditas cabai ke pasar-pasar. Aksi premanisme tersebut dilakukan dengan cara mencegah distribusi cabai bisa masuk ke pasar agar harga selalu naik terus. Dia mengaku baru mendengar informasi ikhwal premanisme tersebut.

"Baru-baru ini ada upaya yang dilakukan para preman agar distribusi komoditas cabai tidak masuk ke pasar supaya harga tetap naik. Tindakan-tindakan seperti ini yang mesti diberantas," kata Rahmat Gobel saat menghadiri panen cabai merah di sentra tanaman cabai di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 8 Juli 2015.

Upaya-upaya premanisme tersebut, menurut dia, bisa dilakukan karena suplai yang panjang, bisa juga karena ada unsur kesengajaan untuk menaikkan harga. "Kalau keuntungan petani itu kan sudah jelas. Nah, di antara distribusi dari petani itu yang diduga memainkannya," ucapnya.

Karena itu, kata dia, Kementerian Perdagangan akan menggandeng Badan Urusan Logistik agar bisa berperan sentral dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, terutama dalam hal suplai. Nantinya peran Bulog akan lebih besar karena bisa menyerap hasil produksi cabai. "Bulog juga kan punya tempat termasuk di pasar-pasar sehingga bisa memotong mata rantai distribusi yang panjang,"katanya.

Dari hasil pemantauan di berbagai sentra-sentra cabai di seluruh Indonesia, menurut Rahmat, sebetulnya produksi komoditas cabai sudah cukup, malahan lebih. Hanya saja persoalannya terkendala pada suplai. "Sekarang, pemerintah sedang berupaya untuk bisa mengatasi bagaimana mengatasi stabilitas suplai dan harga. Misalnya untuk suplai ke wilayah Indonesia Timur, Kemendag bekerja sama dengan Kemenhub akan membuat gerai maritim agar kebutuhan pokok bisa diangkut melalui kapal. Sebab, Pelni punya jalur laut," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agar harga cabai tetap stabil, Kemendag berupaya mempromosikan perdagangan langsung antara konsumen dan para petani. Nantinya penjualan akan dilakukan secara langsung dengan berbagai cara marketing yang tentunya melibatkan pihak Bulog. "Dengan cara promosi dan marketing seperti itu, para antara petani dan konsumen bisa berinteraksi atau berdagang langsung," ujarnya.

Namun, ada beberapa hal yang mesti dibenahi berhubungan dengan produksi komoditas cabai. Misalnya soal ukuran dan ketebalan. "Nanti kita coba benahi agar ada standar ukuran dan ketebalan cabai. Termasuk juga perlu adanya teknologi sehingga bisa membantu produksi tetap stabil. Misalnya di saat musim kemarau saat ini, para petani tidak bisa menanam. Tapi dengan adanya teknologi, misalnya, dalam pengairan, tingkat produksi mereka naik meskipun memasuki musim kemarau," papar Rahmat.

Ketua Kelompok Tani Wanasari I Ajum Alrasyid mengatakan harga jual cabai merah saat ini lumayan tinggi, sekitar Rp 20 ribu per kilogram dan tomat anjlok menjadi Rp 500 per kilogram. Anjloknya harga tomat dirasakan sekitar satu bulan lalu. "Kalau cabai harganya lumayan mahal. Kami biasa menjual hasil produksi ke pasar di Jakarta," kata Ajum.

DEDEN ABDUL AZIZ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

14 hari lalu

Ilustrasi PT Timah Tbk. Shutterstock
Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.


Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

20 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....


Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

22 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melakukan pemusnahan barang-barang impor yang tidak sesuai ketentuan di pergudangan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.


Anies Janji Perbaiki Tata Niaga Sektor Pangan, Contohkan Cianjur Produsen Beras tapi Petani Tidak Sejahtera

9 Februari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan memberikan pidato politik saat kampanye akbar di Padepokan Kalisoga, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa, 30 Januari 2024. Anies berjanji akan meningkatkan perekonomian di wilayah Pantura. Anies juga menyampaikan sejumlah gagasan lain, terutama masalah pupuk. Dalam pidatonya jika nanti terpilih menjadi presiden, di 100 hari kepemimpinannya, Anies berjanji akan menyelesaikan permasalahan tata niaga pangan dan permasalahan pupuk. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies Janji Perbaiki Tata Niaga Sektor Pangan, Contohkan Cianjur Produsen Beras tapi Petani Tidak Sejahtera

Capres Anies Baswedan berjanji memperbaiki tata niaga sektor pangan bila ia dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menang dalam Pilpres 2024.


Kejagung Tahan Raja Timah Bangka Thamron Tamsil di Kasus Korupsi Tata Niaga Timah

6 Februari 2024

Penyidik Jampidsus Kejagung resmi melakukan penahanan terhadap raja timah Bangka Tamron alias Aon dan anak buahnya Achmad Albani, Selasa, 6 Februari 2024. (foto ist)
Kejagung Tahan Raja Timah Bangka Thamron Tamsil di Kasus Korupsi Tata Niaga Timah

Untuk kepentingan penyidikan, penahanan Thamron Tamsil alias Aon dilakukan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung.


Kasus Korupsi Tata Niaga Timah, Smelter PT VIP Tak Ada Aktivitas Usai Toni Tamsil Ditangkap

3 Februari 2024

Smelter CV Venus Inti Perkasa di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. TEMPO/SERVIO MIRANDA
Kasus Korupsi Tata Niaga Timah, Smelter PT VIP Tak Ada Aktivitas Usai Toni Tamsil Ditangkap

Toni Tamsil adalah tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP di PT Timah Tbk pada 2015-2022.


Anies Blusukan Pasar Batam: Tata Niaga Harus Diperbaiki dari Mafia

19 Januari 2024

Anies Baswedan saat blusukan di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Jumat, 19 Januari 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Anies Blusukan Pasar Batam: Tata Niaga Harus Diperbaiki dari Mafia

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan disambut ribuan pendukung, terutama masyarakat yang sedang belanja.


Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

14 April 2023

Massa yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Asosiasi Perunggasan Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin, 12 Maret 2023. Mereka meminta Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional untuk mengeluarkan kebijakan yang mampu meningkatkan nilai produksi dan kemampuan peternak mandiri serta peternak rakyat. TEMPO/Subekti.
Hari Ini, Peternak Unggas Demo di Istana Negara hingga Kemendag Suarakan 9 Tuntutan

Komunitas Peternak Unggas Nasional akan menggelar demo di beberapa titik lokasi pada Jumat, 14 April 2023, dari Istana Negara hingga Kementerian Perdagangan.


Bertanam Tembakau Kini Buntung, Petani Keluhkan Tata Niaga Tembakau

6 April 2022

Petani tembakau, Sholikhin tengah mempraktikkan bertanam tumpangsari dengan cabai. Foto: Dok. Pribadi Sholikhin.
Bertanam Tembakau Kini Buntung, Petani Keluhkan Tata Niaga Tembakau

Akibatnya, tembakau hasil pertanian petani hanya dibeli oleh industri rokok lewat tangan yang berlapis-lapis dengan harga suka-suka.


Kemendag Catat 1.500 Pelanggaran Pengawasan Tata Niaga Impor hingga November

7 Desember 2021

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com
Kemendag Catat 1.500 Pelanggaran Pengawasan Tata Niaga Impor hingga November

Kemendag mencatat ada 1.500 pelanggaran yang terjadi selama penerapan peraturan pengawasan tata niaga impor.