TEMPO.CO, Surabaya - Ikan dory pernah membantu temannya, ikan badut, menemukan kembali anaknya dalam film animasi produksi 2003, Finding Nemo. Di dunia nyata, keluarga ikan dory membantu empat sekawan Antares Alfa Edison, 24 tahun, Aditya Prawisudono (24), Aldy Danmar Y.A. (24), dan Deddy Nugroho (23) merintis mimpi mereka menapaki bisnis kuliner.
Keempat mahasiswa Universitas Airlangga dari jurusan manajemen—tiga di antaranya lulus pada tahun ini—pendiri Dover’s Fish Bar itu memenangkan Mtrepreneur Competition, sebuah kontes perencanaan bisnis kuliner di Surabaya, yang digelar komunitas Mover. Lewat sajian fish and chips dengan menu utama dari ikan Dory dan sajian dekoratif di antaranya pernik alat pancing, mereka berhasil menyisihkan sekitar 500 pesaing wirausahawan dan meraih hadiah utama berupa foodtruck.
“Senang sekali bisa menang,” kata Adit ketika ditemui di Kafe De Meer di kawasan Rungkut, Surabaya Selatan, pekan lalu. Dengan modal tambahan berupa foodtruck yang sedang tren, mereka yang baru gelaran lapak jualan pada akhir Mei lalu itu pun semakin bersemangat berkawan dengan ikan dory. “Kalau dengan foodtruck kami proyeksikan bisa jual minimal 300 porsi setiap minggu.”
Tim Dover’s Fish Bar memang belum bisa mengendarai truknya itu. Tapi mereka mengaku telah melihat wujud dan isinya. “Bentuknya seperti truk boks atau ekspedisi biasa,” kata Aldy. “Tapi funitur di dalamnya sudah tersedia persis seperti yang ada di dapur pada umumnya: kitchen set lengkap dengan isinya, tempat cuci piring, kompor, dan lain-lain.”
Saat ini mereka masih merancang rencana bisnis yang lebih matang sekaligus mencari titik-titik lokasi strategis untuk ‘lokasi mangkal’ truk. Paralel dengan itu mereka juga sedang mengurus izin dan pelat nomor kendaraan. “Doakan secepatnya habis Lebaran kami jualan,” kata Alfa.
Aldy dan kawan-kawan pantas optimistis karena menu ikan dory yang menjadi andalan mereka bukan cuma terbukti jawara dalam kontes Mtreprenuer. Sebelumnya, mereka telah unjuk diri dan menjajal pasar di Festival Pesta Pora yang digelar sebuah pusat belanja di kawasan Surabaya Barat pada 30-31 Mei lalu. “Alhamdulillah saat itu ikan dori habis terjual dalam dua jam,” kata Adit sambil menambahkan, “Omzet kira-kira Rp 3,5 jutaan lah.”
Ken Kurniawan Sutanto (Finalis MasterChef Indonesia 2012) yang menjadi juri untuk kriteria produk dalam kontes Mtrepreneur juga menilai bumbu ikan yang mereka racik pas. Saus tartar-nya juga oke. “Tapi yang paling enak potato wedges-nya,” kata Adit mengungkapkan.
Kalau Ken menilai dari rasa, penyajian, dan kebersihan menu, ada juri lain yang menilai dari segi perencanaan bisnis, mulai dari marketing, promosi, desain logo, packaging, dan desain tempat. Juri ini diperankan Alex Kowalski, pemilik Soledad & The Sister’s CO. Ditemui secara terpisah, Alex mengakui keunggulan tim Dover’s Fish Bar itu. “Orientasi bisnis jelas, passion mereka dapat, ada spirit juga,” kata penggagas program wirausaha komunitas kreatif Sunday Market Surabaya ini.
Alek mengatakan, Dover’s Fish Bar layak menjadi pemenang karena mereka telah memenuhi kriteria entrepreneur yang diminta oleh dewan juri. Masih ada kekurangan, dan itu akan ditambal lewat pelatihan selama enam bulan sebagai bagian dari hadiah untuk pemenang. “Pada dasarnya mereka sudah memiliki potensi untuk bisnis kuliner. Tinggal diasah saja,” kata Alek lagi.
Di luar kontes, Dover’s Fish Bar menyajikan menu utamanya itu seharga Rp 25 ribu per porsi. Isinya, ikan dory dan ‘terumbu’ kentang. Mereka mengaku tak sembarangan memilih menu andalannya itu, melainkan lewat riset dan teliti membaca selera.
Adalah Deddy yang ditugasi untuk urusan resep menu utama itu. Dia mengaku ‘berenang’ jauh dengan Internet sembari juga membongkar koleksi buku resep masakan ibunya. Eksperimen dilakukannya dengan bumbu-bumbu hingga dia merasa siap menjualnya.
Pemasaran dilakukan oleh Deddy dan kawan-kawan pertama-tama di lingkungan keluarga dan teman di kampus. Merasa mendapat respons yang baik, mereka lalu memperluasnya lewat media sosial serta merambah festival-festival kuliner. “Untuk urusan cita rasa ini kami akan terus berinovasi. Pokoknya kreatif lah,” katanya.
Kini, seperti yang disebutkan Alek, komitmen dari para kru Dover’s Fish Bar dituntut lebih besar lagi untuk membuat perencanaan bisnis yang lebih mapan. Terlebih dengan adanya modal tambahan berupa foodtruck dan proyeksi 300 porsi per pekan itu. Seperti dituturkan Adit, “Kami kadang masih tidak menyangka karena awalnya hanya ngobrol santai untuk buka usaha kuliner ini.”
DOMINIKUS WIMPIE FERNANDEZ