TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan 23 proyek pembangkit listrik yang masuk dalam megaproyek 42.529 megawatt beroperasi secara komersial tahun ini.
Kepala Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UP3KN) Nur Pamudji menargetkan sebanyak 23 proyek yang akan beroperasi secara komersil tahun ini dari total megaproyek 42.529 megawatt. Ke-23 proyek tersebut berkapasitas total 3.481 megawatt.
"Sebanyak 15 proyek milik PLN dan delapan proyek milik IPP," katanya dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 25 Juni 2015 di Jakarta.
Ke-15 proyek pembangkit listrik milik PLN yang akan beroperasi tahun ini berkapasitas total 1.653 MW. Di antaranya, PLTU Pangkalan Susu unit 1 dan 2 berkapasitas 440 megawatt, PLTU Tanjung Awar-awar (350 MW), dan PLTMG Arun (200 MW).
Sementara itu, sebanyak delapan pembangkit listrik berkapasitas 1.828 MW yang dikerjakan IPP, antara lain PLTU Celukan Bawang (380 MW), PLTU Banjarsari (220 MW), dan PLTU Sumsel 5 (300 MW).
Seperti diketahui, megaproyek 35.000 megawatt tidak benar-benar sebesar 35.000 megawatt. Kapasitas proyek pembangkit listrik yang dibangun sebenarnya sebesar 42.529 megawatt dengan rincian 35.529 megawatt proyek baru.
Sisanya sebanyak 7.000 megawatt merupakan proyek yang telah berjalan yang juga bagian dari proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt yang dicanangkan di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Proyek tersebut lebih dikenal dengan sebutan Fast Track Program tahap I (FTP-1) dan Fast Track Program tahap II (FTP-2).
ANTARA