TEMPO.CO , Jakarta:Perlambatan ekonomi menjadi momok yang menjatuhkan penjualan berbagai sektor industri. Industri otomotif pun tak luput terkena imbasnya, banyak agen pemegang merk (APM) yang mengeluhkan turunnya angka penjualan sepanjang 2015. Namun, Ferrari Indonesia tak satu suara terkait imbas ini.
"Kami masih right in track, sesuai budget," kata CEO Ferrari Indonesia Arie Christopher usai buka bersama media di Jakarta pada Kamis, 25 Juni 2015. Ia mengatakan potensk penurunan tetap ada, namun belum mengetahui pengaruhnya terhadap pangsa pasar maupun penjualan mobil Kuda Jingkrak di Tanah Air. Sampai dengan Juni, menurut dia, sudah ada 50 unit terjual, dengan pangsa tertinggi masih di Jakarta.
Dalam lingkup Asia Tenggara, penjualan Ferrari Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sejak 2003, seluruh mobil berlogo kuda jingkrak yang beredar di tanah air dibeli langsung melalui Ferrari Indonesia. Jumlah pembeli oun terus bertambah, dengan angka perkembangan 65 persen pembeli baru dalam 3 tahun terakhir. Saat ini, ada lebih dari 480 unit Ferrari beredar di Indonesia.
Tipe yang menjadi tulang punggung penjualan adalah seri 458, terutama tipe Italia. Seri baru yang akan diluncurkan pada akhir Juli mendatang, seri 488 GTB, juga diyakini mampu melampaui pendahulunya. Saat ini, sudah ada 18 unit mobil yang dipesan, dan diperkirakan bisa bertambah angkanya.
Untuk menunjang penjualan, Ferrari Indonesia berencana untuk menambah showroom dan bengkel di Jakarta. Showroom baru dengan 18 lantai ini akan dibangun di T. B. Simatupang, dengan dua lantai difungsikan sebagai bengkel.
"Akan diresmikan bulan Juli nanti,"kata Arie. Satu showroom aftersales juga akan dibangun di Surabaya pada Oktober mendatang.
URSULA FLORENE SONIA