TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menghelat operasi pasar (OP) di 47 titik di seluruh Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) provinsi tersebut kini menggelar OP untuk beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu secara mobile.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Timur Anny Mulyandari, OP mobile dilakukan jika OP di pasar tradisional sudah tidak ada yang berminat, dan harga di pasar sudah turun.
OP tersebut, lanjutnya, selain dilakukan di pasar-pasar tradisional juga di kampung-kampung dan desa. "Kalau OP yang dilakukan di pasar tidak ada peminatnya, maka akan dipindahkan ke kampung padat penduduk menggunakan truk," jelasnya dalam berita resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Selasa, 23 Juni 2015.
Dia menjelaskan tujuan OP mobile adalah menjangkau pelosok desa yang banyak dihuni warga kelas menengah ke bawah, seperti buruh pabrik, buruh tani, nelayan, maupun pekerja serabutan.
Truk-truk OP mobile masing-masing berisi 750 kilogram bahan pokok dan akan terus berkeliling dari tempat ke tempat lain dan berhenti di suatu desa, pasar desa atau kampung, dan rumah susun yang padat penduduknya.
"Kegiatan ini dilakukan dilakukan agar kegiatan OP ini bisa menyentuh rakyat pedesaan dan perkotaan dengan mendekatkan mendistribusikan bahan kebutuhan pokok utama ke masyarakat."
Adapun harga empat bahan pokok OP mobile sama dengan harga OP di pasar tradisional yakni untuk harga beras premium dari Bulog Rp 8.500 per kilogram, gula pasir Rp 1.1500 per kilogram, tepung terigu Rp 7.500 per kilogram, dan minyak goreng kemasan botol Rp 11.500 per liter.