TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan stok beras yang dimiliki Bulog saat ini masih aman untuk memenuhi kebutuhan beberapa bulan ke depan.
Bulog juga sudah mempersiapkan operasi pasar untuk sejumlah komoditas bahan pokok.
Untuk komoditas beras, posisi stok Bulog pada Kamis (18 Juni 2015) mencapai 1,4 juta ton dan tersebar di 26 provinsi.
Volume tersebut setara dengan enam bulan konsumsi. Dengan sebaran di 26 provinsi tersebut, stok tidak terkonsentrasi dan posisi terendah berada di Provinsi DIY, dengan volume setara empat bulan operasi. “Di posisi terendah pun masih bisa beroperasi selama 4 bulan.”
Mulai minggu kemarin Bulog sudah mulai melaksanakan operasi pasar untuk tujuh wilayah.
Untuk tahap pertama yaitu 300.000 ton beras dan 50.000 ton gula pasir.
Bulog juga berencana melakukan operasi pasar daging, masuk ke pasar ritel dengan volume operasi pasar sebesar 15 ton per hari.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Benny Rachman menyebutkan stok komoditas beras pada masa puasa dan Lebaran masih dalam kondisi yang aman.
"Ketersediaan beras, berdasarkan neraca beras tahun 2015 kita mengalami surplus sebesar 10,9 juta ton. Sementara per bulan, Juni-Juli 2015 ketersediaan beras sangat aman di mana untuk Juni sendiri mencapai 9 juta ton dan Juli mencapai 10,4 juta ton," kata Benny.
Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas Gula Pasir. Benny menyebutkan komoditas tersebut masih dalam kondisi aman dengan perkiraan akan ada surplus sebesar 1,1 juta ton pada akhir tahun.
Adapun, untuk bawang merah juga mengalami surplus, kendati tidak dalam jumlah yang terlalu besar yaitu 200.000 ton.
"Bawang merah dari sisi produksi kita mengalami surplus, memang tidak terlalu tinggi. Hanya permasalahannya pada pola tanam sehingga perlu tata niaga yang lebih baik lagi," ujar Benny.