TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak membuka pekan ini dengan tren pelemahan seiring dengan dinamika pasar yang mempertimbangkan potensi pasokan melimpah.
Pasalnya, sanksi perdagangan Iran yang berpotensi dicabut pada akhir bulan ini bisa meningkatkan produksi Negeri Pangeran Persia tersebut.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 9.55 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,22% menjadi US$59,48 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 0,21% menjadi US$62,89 per barel.
Analis Fat Prophet, David Lennox mengatakan jika sanksi perdagangan Iran benar-benar dicabut, maka pasokan akan mendapatkan aliran tambahan sehingga berpotensi makin melimpah.
Kondisi ini akan kembali membebani harga dan berpotensi terus jatuh hingga level terendah.
“Pasar akan terus fokus melihat perkembangan negosiasi terkait pencabutan sanksi perdagangan Iran tersebut,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (22/Juni 2015).
Selain Iran, pasar juga tengah mengkhawatirkan produksi minyak AS berpotensi kembali bangkit setelah harga minyak WTI bertahan cukup lama di level kisaran US$60.
Bila produksi minyak AS kembali bangkit, maka harga minyak akan menjadi lebih tertekan. Apalagi kenaikan produksi minyak AS adalah trigger utama kejatuhan harga minyak pada akhir tahun lalu.