BISNIS.COM, Jakarta - Persoalan melambungnya harga komoditas pangan menjelang puasa hingga Lebaran memang kerap tidak terhindarkan. Kementerian Pertanian mendeteksi hal ini kerap berlangsung karena panjangnya rantai distribusi pasokan dari daerah sentra ke daerah konsumsi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, untuk mengendalikan melambungnya harga komoditas tersebut, Kementerian Pertanian dan Perusahaan Umum Bulog berkomitmen menekan rantai distribusi dari 7 titik menjadi 3-4 titik.
"Dari petani, harganya Rp 6.000-7.000 per kilogram. Seenaknya saja dijual di Jakarta Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kilogram. Ini yang harus kita pangkas rantai pasoknya," ucap Amran saat mengunjungi sentra produksi bawang merah di Bima dalam siaran pers, Sabtu, 20 Juni 2015.
Menurut Amran, jika kenaikan harga bawang merah masih terbilang wajar, hal tersebut dapat dimaklumi, karena petani pun membutuhkan tambahan pendapatan menjelang Lebaran. Namun, jika harga di tingkat petani rendah tapi di tingkat konsumen terlampau tinggi, hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung.
Dalam kunjungannya ke Bima, Amran didampingi Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono Kamino dan Direktur Pengadaan Bulog Wahyu.
Hadir pula Bupati Bima Syafrudin H.M. Nur, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bima Mokhlis, Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Nusa Tenggara Barat Husnanidianty Nurdin, Kepala Badan Ketahanan Pangan NTB Hartinah Bada, dan Kepala Bulog Divisi Regional NTB Muhammad Sugit Tedjo Mulyono.