TEMPO.CO, Belitung - Presiden Joko Widodo meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal mengarahkan investasi ke Kawasan Industri Belitung, Bangka Belitung, setelah Pelabuhan Tanjung Batu dioperasikan.
"Di sini ada kawasan industri seluas 1.400 hektare, kita minta Menko Perekonomian dan BKPM mengarahkan investasi ke kawasan itu," kata Presiden Jokowi usai peresmian pengoperasian Pelabuhan Tanjung Batu di Belitung, Sabtu, 20 Juni 2015.
Presiden menyebutkan banyak investor menyatakan berminat mengembangkan usaha di Indonesia. "Tinggal mengarahkan mereka ke sini," kata Presiden .
Presiden menyebutkan Pelabuhan Tanjung Batu berada di posisi strategis, yaitu di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) 1.
Ia menyebutkan terbuka kemungkinan pelabuhan tersebut dikembangkan lagi setelah melihat perkembangan dalam beberapa waktu ke depan. "Harus ada kegiatan dulu," kata Jokowi.
Preside Jokowi menyebutkan penyedian air dan bahan bakar minyak bagi kapal menjadi kegiatan yang dapat dikembangkan di pelabuhan itu.
"Nanti enam bulan setelah ini kita lihat bagaimana perkembangannya, saya ingin lihat pelabuhan ini bisa dibesarkan lagi." katanya.
Mengenai timah, Presiden mengatakan saat ini harga komoditas timah memang sedang lesu. "Tidak hanya timah, tetapi yang lain juga sama," katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan upaya pembangunan pelabuhan itu sudah 10 tahun lebih.
"Lahan darat di pelabuhan ada 100 hektare, ada 1.400 hektare untuk lahan kawasan industri, luas dermaga 3.200 meter persegi, dan dapat melayani kapal kapal 10 ribu DWT dengan kedalaman kolam delapan meter.
Menteri Jonan menyebutkan banyak kapal besar yang melewati dekat pelabuhan itu karena merupakan ALKI 1.
"Bisa dikembangkan untuk bunker air dan BBM untuk menyuplai kebutuhan kapal. Selain itu beberapa pihak sudah menjajaki pelabuhan ini sebagai tempat transit," kata Jonan.
ANTARA