TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 11.601 pembeli tiket kereta api secara online ternyata belum mencetakkan tiket ke alat pencetak tiket mandiri yang tersedia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) berharap agar calon penumpang segera mencetak tiket agar tidak menimbulkan antrean mendekati arus mudik.
"Kami mengimbau calon penumpang segera mencetakkan tiketnya agar tidak terjadi antrean pencetakan," kata juru bicara PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Suprapto di Semarang, Jumat, 19 Juni 2015.
PT KAI Daerah Operasi IV Semarang menyediakan mesin cetak mandiri di sejumlah stasiun yanga ada, di antaranya Tegal, Pemalang, Pekalongan, Weleri, Poncol, Tawang, Ngrombo, Cepu, dan Bojonegoro. Saat ini pengguna layanan pemesanan tiket secara online dengan pembelian tiket di loket stasiun berbanding 60 dan 40 persen. Namun, pembeli tiket online masih harus mencetak mesin tiket mandiri di stasiun.
Semakin tingginya pembelian tiket secara online itu membuat PT KAI Daerah Operasi IV segera membatasi jam operasional layanan pemesanan tiket di stasiun mulai Juli mendatang dengan melayani pemesanan tiket pada sejumlah waktu yang ditentukan.
"Mulai 1 Juli mendatang loket pemesanan akan beroperasional mulai pukul 09.00 sampai pukul 16.00 WIB, tidak lagi 24 jam,” kata Suprapto.
Ia menjelaskan selain mengacu jam penjualan, penjualan di loket hanya melayani layanan pembelian langsung berangkat atau ticket go-show.
Kebijakan yang mulai berlaku bulan depan itu dinilai untuk memaksimalkan fungsi dan edukasi kepada masyarakat terhadap layanan tiket online yang bisa diakses melalui website PT KAI, agen tiket, dan minimarket, serta tempat lainnya.
EDI FAISOL