TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui salah satu produknya, Promag, hari ini, Selasa, 16 Juni 2015, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, terutama kesehatan lambung, selama Ramadan 1436 Hijriah melalui layanan kesehatan di dalam gerbong kereta rel listrik Commuter Line dan beberapa stasiun di Jakarta. Antara lain Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Tanah Abang.
Acara yang digelar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini ditargetkan mampu menjangkau masyarakat pengguna kereta di Jabotabek. “Sesuai dengan visi Kalbe untuk menjadikan Indonesia lebih sehat, kami ingin mengajak masyarakat tetap sehat dan beraktivitas selama Ramadan,” kata Sinteisa Sunardjo, Deputy Marketing Director Consumer Health Division-2 PT Kalbe Farma Tbk, dalam siaran persnya.
“Tahun ini kami proaktif menjemput bola untuk melakukan edukasi hidup sehat kepada masyarakat di beberapa titik pusat aktivitas, seperti stasiun KRL dan gerbong Commuter Line, di mana hal ini menjadi keunikan tersendiri karena belum pernah dilakukan sebelumnya,” ujar Sinteisa.
“Selain konsultasi kesehatan, kami juga mengundang ustad untuk memberikan ceramah di gerbong KRL Commuter Line,” tutur Sinteisa. “Jadi, selain sehat jasmani, masyarakat juga mendapat pencerahan agama demi kesehatan rohani.”
“Seperti diketahui bersama, saat puasa, otomatis lambung akan kosong seharian, sedangkan asam lambung tetap diproduksi. Karena lambung tidak diisi makanan, asam lambung yang berlebih dapat menimbulkan luka pada lambung,” ucapnya.
“Ditambah lagi, makan makanan berlemak, pedas, berminyak, dan bersantan saat sahur atau berbuka dapat menimbulkan iritasi lambung. Bagi orang-orang yang sensitif, kondisi ini dapat menimbulkan gejala sakit maag,” kata Ulul Albab, Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan Ikatan Dokter Indonesia. “Kondisi ini menyebabkan kami menganjurkan untuk sahur dan berbuka dengan makanan sehat. Saat berbuka usahakan mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis karena, selain lebih cepat mengembalikan energi, bisa menetralisasi asam lambung.”
“Diusahakan memilih makanan yang sehat dan lunak untuk berbuka puasa agar sakit maag tidak mudah kambuh,” kata Ulul Albab.
Pada Ramadan 2014, dari total penyakit yang ditangani posko kesehatan dari 4 dinas kesehatan provinsi, 14 dinas kesehatan kabupaten/kota, 25 kantor kesehatan pelabuhan (KKP), dan 6 balai teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular (BBTKL PPM), tercatat penyakit maag menduduki urutan kedua (10 persen) setelah penyakit inspeksi saluran pernapasan (18 persen). Setelah itu diikuti penyakit lain, seperti hipertensi, demam, dan trauma luka.