TEMPO.CO , Jakarta: PT Binakarya Jaya Abadi Tbk siap menawarkan 238.150.769 lembar sahamnya ke publik. Harga saham dipatok di kisaran Rp 900-1.300 per lembar.
PT Binakarya menargetkan pendapatan Rp 215 miliar hingga Rp 310 miliar dari penjualan saham tersebut. "Jumlah tersebut senilai 35 persen dari modal yang disetor setelah penawaran umum," ujar Presiden Direktur PT Binakarya Budianto Halim di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2015.
Budianto mengatakan penawaran saham tersebut sudah memasuki masa bookbuilding sampai 17 Juni 2015. Pun, PT RHB OSK Sekuritas Indonesia dipilih sebagai underwritter penawaran umum saham tersebut.
"Pernyataan efektif akan dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan pada 26 Juni 2014 nanti," ujar Budianto. Masa penawaran ke publik diharapkan berlangsung pada 29 Juni hingga 1 Juli mendatang dan masuk ke dalam list bursa efek pada 8 Juli 2015.
Budianto juga optimistis terhadap penjualan saham baru tersebut bahkan mengutarakan akan terus berekspansi, meskipun iklim properti dinilai sedang tak kondusif akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Memang melambat, tapi pemerintah banyak melakukan kebijakan dan iklim akan kembali sehat ke depannya," ujar Budianto.
Nantinya, dana hasil penjualan saham tersebut akan digunakan untuk melakukan ekspansi dan penyelesaian beberapa proyek. Dengan porsi pembagian sekitar 50% sebagai belanja modal, kemudian 30% sebagai refinancing utang, dan sisanya 20% untuk modal kerja.
ANDI RUSLI