TEMPO.CO, Semarang - Menteri Perhubungan Ignasius Johan mengaku menaruh perhatian pada banyaknya kecelakaan di perairan. Sejumlah insiden kecelakaan yang terjadi di laut Indonesia perlu mendapatkan perhatian karena intensitas kejadiannya masih tinggi.
"Tahun lalu, sekitar 450 kejadian (kecelakaan di perairan). Menurut saya, itu sangat banyak. Kalau di udara, jatuh satu sudah ribut," ucap Jonan saat menjadi inspektur upacara Kampanye Keselamatan Pelayaran dan Peringatan Hari Pelaut Sedunia di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jumat, 12 Juni 2015.
Menurut Jonan, insiden kecelakaan di perairan selama ini sangat beragam, mulai senggolan antarkapal hingga kecelakaan yang menelan korban jiwa. "Sampai bulan lalu, ada sekitar 50 kejadian. Ini ada yang serempetan, senggolan, hingga makan korban jiwa," katanya.
Karena itu, Jonan memperingatkan syahbandar agar tidak gampang mengeluarkan izin berlayar kapal sebelum diteliti secara ketat. Syahbandar bertanggung jawab mengeluarkan izin berlayar dengan cara tak mewakilkan petugas kesyahbandaran. “Tanda tangan syahbandar orangnya juga harus ada, kecuali ada kegiatan dan harus didelegasikan. Tapi kan itu tidak setiap hari,” ucap Jonan.
Jonan juga tak segan mengancam akan mengetes ulang kepala seksi dan operasi bila angka kecelakaan di perairan masih tinggi. “Nanti kepala seksi dan operasi saya suruh tes lagi ke Sorong," ujarnya.
Mantan Direktur PT KAI ini mengingatkan agar pelaku pelayanan pelayaran tidak menyalahkan alam sebagai faktor seringnya terjadi insiden kecelakaan laut. “Faktornya itu dua, teknis dan kelalaian. Jangan salahkan alam dan Tuhan,” tuturnya.
EDI FAISOL