TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Korea Selatan pada Kamis (11 Juni 2015) menurunkan suku bunga acuannya seperempat basis poin ke rekor terendah baru 1,5 persen, karena meningkatnya wabah MERS memicu kekhawatiran atas ekonomi.
Itu merupakan penurunan suku bunga pertama sejak Maret ketika bank sentral Korea Selatan (BoK) membuat kejutan memangkas suku bunga 0,25 basis poin, mendorongnya ke ke rekor terendah 1,75 persen.
Merebaknya wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome) telah menewaskan sembilan orang dan 122 orang terinfeksi di ekonomi terbesar keempat di Asia itu, sejak kasus pertama dilaporkan pada 20 Mei.
Bisnis lokal termasuk pusat perbelanjaan, restoran dan bioskop telah melaporkan penurunan tajam dalam penjualan karena orang menghindari tempat-tempat umum.
Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Kyung-Hwan telah memperingatkan berulang kali wabah -- terbesar di luar Arab Saudi -- bisa merugikan perekonomian. "Kami prihatin tentang dampak negatif dari wabah MERS terhadap ekonomi, termasuk menyusutnya konsumsi dan investasi," kata Choi pada Senin 8 Juni 2015.
Menikatnya tanda bahaya publik atas wabah juga memaksa Presiden Korsel Park Geun-Hye pada Rabu membatalkan perjalanannya ke AS yang direncanakan pada 14-18 Juni.
Inflasi Selatan tetap bertahan di bawah target bank sentral 2,5 hingga 3,5 persen selama hampir tiga tahun, mendorong kekhawatiran terjadinya deflasi.
ANTARA