TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan Asia Timur saja butuh US$ 8 triliun untuk investasi infrastruktur guna memenuhi kebutuhan hingga 2020. Pembangunan infrastruktur ini, kata Sri, akan menjadi kunci negara-negara dalam mencapai potensi terbesarnya.
Untuk mencapai target itu sangatlah sulit karena kesenjangan antara realitas dan aspirasi sangat besar. Karena itu, Bank Dunia kini memusatkan perhatian pada investasi infrastruktur di seluruh dunia.
Sri menyambut baik adanya pemain-pemain baru dalam bidang ini. Di antaranya Asia Islamic Infrastructure Bank dan Bank Pembangunan Baru.
“Kami sambut baik semua upaya untuk susun proyek yang bankable dan menarik investor agar manfaatnya dinikmati semua warga negara,” kata Sri Mulyani dalam sambutannya pada Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015.
Bank Dunia akan menyambut kesempatan untuk beralih ke proyek infrastruktur yang lebih bersih, berkelanjutan, dan inklusif. Menurut Sri, Bank Dunia akan terus mengupayakan infrastruktur hijau agar manfaatnya dirasakan beberapa dekade ke depan.
TRI ARTINING PUTRI