TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menunjuk Bambang Susantono sebagai Wakil Presiden untuk Urusan Pengelolaan Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan.
Bekas Wakil Menteri Perhubungan ini menggantikan Bindu Lohani yang memasuki masa pensiun. ”Bambang bertanggung jawab secara umum terhadap pengelolaan Departemen dan Perubahaan Iklim, Departemen Riset Ekonomi dan Kerjasama Regional, serta Departemen Hubungan Eksternal,” demikian keterangan pers yang diperoleh Tempo.
Bambang saat dihubungi Tempo menyatakan bersyukur atas penunjukan dirinya itu. Suara riang terdengar di ujung telepon saat Tempo menghubungi, Senin malam, 8 Juni 2015. ”Sekarang saatnya Indonesia berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara lainnya dalam ADB," kata Bambang.
Ia menilai Indonesia sangat kaya akan pengalaman pembangunan berbasis komunitas. Di ADB nanti, ia akan menekankan pembangunan yang berbasis pada masyarakat dan mengapresiasi setiap kebijakan lokal yang ada. ”Manusia akan menjadi subjek dari kebijakan, bukan lagi objek sebuah kebijakan,” kata dia.
Bambang juga mendorong setiap negara untuk saling berbagi pengalaman dalam membangun. Sebab, menurut dia, setiap negara memiliki kebijakan lokal (local wisdom) yang unik menurut topografi dan demografi masing-masing negara. ”Jadi dalam pembangunan itu akan ada pertukaran pengetahuan, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun," kata dia.
Sebagai orang nomor dua di ADB yang mengurusi pengetahuan dan pembangunan, ia ingin membawa konsep yang segar bagi pembangunan negara-negara di bawah ADB. Dalam konsep pembangunan nanti, dia berharap, "Tidak ada lagi one policy for all." Sebab, nantinya pembangunan akan berdasarkan pada pengetahuan dan kebutuhan masing-masing negara.
Bambang mengatakan, pengalaman pembangunan 67 negara yang tergabung dalam ADB pasti berbeda. Ia mencontohkan, kebutuhan serta pengalaman pembangunan antara negara kepulauan dengan daratan yang berbeda. ”Seperti Kepulauan Fiji yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya nanti akan dicari resep yang pas untuk menyejahterakannya,” kata dia.
Ia optimistis dengan mendorong model pembangunan seperti ini, kesejahteraan di 67 negara ADB dapat terwujud. Menurut dia, tak hanya indeks kebahagiaan saja yang meningkat tapi keberlanjutan pembangunan (sustainable) dapat terjaga. Ia juga optimistis model pembangunan seperti ini dapat mewujudkan cita-citanya akan perwujudan green development.
DINI PRAMITA